Analisis Teknikal

Meski Gagal Uji 7.000, IHSG Masih Kuat Kok di 6.900

Putra, CNBC Indonesia
02 August 2022 13:23
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,51% dan ditutup di 6.933 pada sesi I perdagangan Selasa (2/8/2022).

IHSG sempat menguat di awal perdagangan. Namun setelah menyentuh posisi intraday tertinggi di 6.991, IHSG berbalik arah dan terpelanting ke zona koreksi.

Posisi terendah IHSG pada perdagangan hari ini berada di 6.923,64. Data perdagangan mencatat ada 336 saham melemah dan 158 saham yang menguat saat IHSG drop.

Pergerakan IHSG mengekor indeks saham Asia yang juga kompak bergerak di zona merah. Bahkan koreksi IHSG masih terbilang minim jika dibandingkan dengan indeks Hang Seng dan Shanghai Composite yang melemah lebih dari 2%.

Kendati melemah, IHSG masih tertahan di atas level psikologis 6.900 pada perdagangan siang ini.

Analisis Teknikal

TeknikalFoto: Teknikal
Teknikal

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). 

Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB sesi I, indeks sudah sangat dekat dengan batas bawah BB terdekat di 6.930.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI mengalami penurunan dan berakhir di 47,83 yang mengindikasikan adanya penguatan tekanan jual.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari atas dan bar histogram bergerak tetap di area negatif.

Melihat indikator teknikal tersebut, peluang IHSG mengalami penurunan di sesi II masih terbuka. Waspadai apabila IHSG berhasil tembus ke bawah 6.930, maka indeks berpeluang menguji level psikologis 6.900.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular