Top Gainers-Top Losers

BMTR Milik Hary Tanoe Tercuan, ADMR Boy Thohir Lagi Lesu

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
02 August 2022 12:29
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Selasa (2/8/2022).

1. PT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC), turun -8,15%, ke Rp 124/unit

2. PT Winner Nusantara Jaya Tbk (WINR), turun -6,9%, ke Rp 54/unit

3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), turun -6,67%, ke Rp 1.680/unit

4. PT Modernland Realty Ltd. Tbk (MDLN), turun -6,6%, ke Rp 99/unit

5. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), turun -6,51%, ke Rp 790/unit

Saham Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 23,2 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 175,15 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham RCCC bergerak di rentang Rp 123-148/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar RCCC mencapai Rp 93 miliar.

Hari ini merupakan perdagangan perdana RCCC pasca menjadi emiten ke-30 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini.

RCCC merupakan emiten Jasa Pengurusan Transportasi (Freight Forwarding), yang menetapkan harga penawaran sebesar Rp 135 per saham dalam penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO).

Perseroan menawarkan sebanyak 150 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 25 setiap saham atau sebanyak 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan setelah IPO.

Seluruh dana hasil dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan sekitar 75,17% untuk pembelian kendaraan truk bekas.

Selanjutnya, sekitar 9,22% akan digunakan untuk modal kerja atau operational expenditure (OPEX), sekitar 7,59% akan digunakan untuk pembelian persediaan suku cadang dari pihak ketiga.

Lalu sekitar 2,99% akan digunakan untuk pembayaran angsuran sewa lahan parkir baru selama 2 (dua) tahun dan sisanya untuk keperluan lainnya.

Dari total target armada tersebut yang didukung penggunaan dana IPO, Perseroan menargetkan laba bersih dapat bertumbuh sebesar 89,0% dibandingkan periode 31 Desember 2021 yakni dari sebesar Rp 3 miliar menjadi Rp 5,7 miliar pada 31 Desember 2022.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/aum)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular