Jangan Salah! Sri Mulyani Cs Antisipasi Resesi Sejak Lama

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
01 August 2022 20:31
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers  Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan pers Hasil Rapat Berkala III KSSK 2022 (Tangkapan Layar Youtube Kemenkeu RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan disertai dengan meningkatnya stagflasi dan ketidakpastian pasar keuangan global. Namun, KSSK akan terus mengantisipasi agar stagflasi tak terjadi di dalam negeri.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih cukup kokoh. Diperkirakan hingga kuartal II, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tumbuh di atas 5% atau sekitar 5,05%.

"Ini akan bertahan dan optimis sampai Kuartal III-2022," jelas Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Senin (1/8/2022).

Kendati demikian, KSSK, kata Sri Mulyani, harus terus mewaspadai adanya faktor eksternal yang bisa merembes ke dalam perekonomian Indonesia. Caranya, dengan memperkuat sumber pertumbuhan domestik.

"Kita akan melihat sektor yang belum pulih, sektor yang terkena dampak scaring effect lebih dalam dan belum pulih," jelas Sri Mulyani.

Adapun, sektor manufaktur di dalam negeri telah melonjak dari tahun lalu, tercermin dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari manufaktur dan perdagangan yang telah tumbuh double digit, bahkan kata Sri Mulyani di tahun ini tumbuhnya di atas 50%.

Sementara itu, sektor akomodasi dan sektor makanan dan minuman, juga mendapatkan perhatian lebih dari KSSK.

"Dari kebijakan makroprudensial oleh Bank Indonesia, dan kami (pemerintah) dari belanja bisa memberikan insentif pajak, subsidi. Dan KSSK melalui kebijakan perkreditannya," jelasnya.

Otoritas pun, kata Sri Mulyani, telah memberikan jaminan kredit, sehingga perbankan tidak segan memberikan kredit kepada sektor-sektor yang masih lambat pemulihannya. "Kita akan melihat data secara detail sampai ke sektor, sehingga persisi menggunakan kebijakan," jelas Sri Mulyani lagi.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menkeu: Stabilitas Sistem Keuangan RI Normal di Tengah Perang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular