
Laba PP Presisi Melesat 33% di Semester I-2022

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PP Presisi Tbk (PPRE) berhasil membukukan laba bersih Rp 89,9 miliar pada semester I-2022. Jumlah tersebut meningkat 33% jika dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 67,6 miliar.
Direktur Keuangan, Manrisk and Legal, PT PP Presisi M. Arif Iswahyudi menyebutkan, kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan pendapatan secara konsolidasi sebesar 41,8% dari Rp 1,2 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 1,7 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari sektor konstruksi dan jasa pertambangan menjadi kontributor terbesar dalam peningkatan pendapatan tersebut, di mana masing-masing sebesar 65% dan 26%. Sementara itu, sebesar 9% kontribusi berasal dari lini bisnis supporting seperti structure work, production plant, dan rental equipment.
"Pendapatan civil work dan mining services meningkat 53% year-on-year dari Rp 983 miliar menjadi Rp 1,5 triliun, yang berasal dari proyek-proyek infrastruktur dan jasa pertambangan, yaitu Proyek Weda Bay Nickel, Proyek Morowali, Proyek MHU, dan Jalan Hauling HPJ. Serta proyek infrastruktur seperti Proyek Tol Cinere Kukusan, Indrapura Kisaran, Proyek Revitalisasi Bandara Halim, Proyek BI Karawang, dan Proyek Bandara Sentani," ujarnya Senin (1/8/2022).
Selanjutnya, kata dia, segmen usaha jasa pertambangan berkontribusi sebesar Rp 449 miliar atau sebesar 26% dari total pendapatan di semester I-2022.
"Ini yang tentunya menambah optimisme dan kepercayaan diri kami untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Kami juga membukukan laba joint venture atas proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri yang berasal dari entitas anak kami, LMA sebagai kontraktor utama sekaligus menjadi lead of consortium sebesar Rp 19,1 miliar pada kuartal kedua ini," tambah dia.
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa posisi keuangan PPRE juga mengalami penguatan, yakni ditandai dengan peningkatan total aset sebesar 11,2% dari sebesar Rp 7,02 triliun pada semester II-2021 menjadi Rp 7,81 triliun per semester I-2022, peningkatan total ekuitas sebesar 2,4% dari sebesar Rp 2,97 triliun pada semester II-2021 menjadi Rp 3,05 triliun pada semester I-2022.
Sedangkan untuk rasio likuiditas mengalami peningkatan, seperti current ratio meningkat dari 1,18 menjadi 1,27 dan acid test ratio mengalami peningkatan dari 1,15 menjadi 1,23. Kemudian pada rasio profitabilitas yaitu ratio ROA naik 10,1% dari 2,09% pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 2,30% pada semester I-2022 dan ROE meningkat 19,6% dari 4,93% pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 5,89% per semester I-2022.
"Perolehan kontrak baru yang didapat selama semester I-2022 sebesar Rp 2,7 triliun atau telah mencapai 47% dari target 2022 sebesar Rp 5,9 triliun. Dari sisi kinerja, peningkatan kinerja maupun perolehan kontrak baru pada segmen usaha jasa pertambangan, kami harapkan dapat terus meningkat pada triwulan berikutnya dan menjadi sumber recurring income yang dapat meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan," kata dia.
"Keunggulan operasional PP Presisi tersebut tentunya turut mendorong peningkatan kinerja keuangan sebagai modal bagi pertumbuhan berkelanjutan yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan shareholder value di masa mendatang. Dengan kinerja keuangan semester pertama 2022, dan kenaikan laba bersih serta arus kas dari operasi (operating cash flow) yang positif, kami berkeyakinan bahwa PPRE akan bertumbuh secara berkelanjutan," tutup Arif.
(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Melesat 26,7%, PP Presisi Catatkan Laba Bersih Rp 146,8 M