Siap-Siap! Emas Bakal Meroket ke US$ 1.900/Troy Ons

Maesaroh, CNBC Indonesia
Senin, 01/08/2022 17:15 WIB
Foto: Ilustrasi Perhiasan Emas (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menjalani periode berat pada Mei-pertengahan Juni, emas mulai bersinar terang sejak akhir akhir Juli tahun ini. Harga emas diperkirakan akan terus merangkak ke depan naik meskipun dalam beberapa waktu bakal terjatuh karena tekanan dollar Amerika Serikat (AS).

Merujuk pada data Refinitiv pukul 15:50 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di US$ 1.765,86 per troy ons. Harga emas menguat 0,04% dibandingkan hari sebelumnya. Penguatan emas memperpanjang tren positif yang sudah berlangsung sejak Rabu pekan lalu.

Dalam sepekan harga emas masih menguat 2,7% dalam sepekan secara point to point. Dalam sebulan, emas masih melemah 2,5% sementara dalam setahun menyusut 2,6%.


"Harga emas juga ditopang oleh meningkatnya kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi dan sinyal kebijakan yang lebih dovish dari bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed), " tutur Analis SPI Asset Management Stephen Innes, kepada Reuters.

Trader kini memberikan taruhan sebesar 31% untuk kemungkinan The Fed menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada September sementara sisanya hanya 50 bps.
Sinyal dovish The Fed langsung membuat dollar AS terpuruk sehingga emas makin murah dan dicari investor. Pada perdagangan Jumat pekan lalu, dollar index ditutup pada posisi 105,65, terendah sejak 1 Juli 2022.

"Emas terus merangkak naik setelah pasar berekspektasi The Fed akan menurunkan agresifivitasnya," tutur ANZ, seperti dikutip dari Reuters.


(mae/mae)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Bukti Gonjang-ganjing Trump Bikin Bisnis Tambang Emas Melejit

Pages