
Hari Penentuan Nih! Jalan Terjal, Mampukah IHSG Jebol 7.000?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melesat 0,85% di 6.956.82 pada perdagangan kemarin (28/7).
IHSG melesat sejak awal perdagangan dan konsisten bergerak di zona hijau. Sebanyak 322 saham tercatat mengalami kenaikan sedangkan 197 saham melemah.
Namun di saat IHSG mencatatkan apresiasi, investor asing justru membukukan net sell sebesar Rp 137,44 miliar di pasar reguler.
Sentimen yang berpotensi menggerakkan pasar hari ini adalah rilis data ekonomi AS. Biro Analisis Ekonomi melaporkan ekonomi AS pada kuartal kedua terkoreksi sebesar 0,9% atau berbalik dari ekspektasi pasar dalam polling Dow Jones yang memperkirakan pertumbuhan 0,3%.
Ini melanjutkan kontraksi kuartal I-2022 yang sebesar 1,6%. Artinya, secara teknikal ekonomi AS telah memasuki resesi karena terkontraksi dan mengerdil, alias tidak ada pertumbuhan dalam dua kuartal berturut-turut.
Setelah menguat 3 hari beruntun, bagaimana prospek pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini?
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Apabila mengacu pada pergerakan IHSG kemarin, maka indeks sudah hampir menyentuh batas atas BB terdekat di 6.965.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Posisi RSI IHSG cenderung naik ke posisi 59.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 sudah memotong garis EMA 26 dari bawah dan bar histogram menguat di zona positif.
Namun setelah mengalami kenaikan 3 hari beruntun, perlu diwaspadai adanya peluang profit taking apalagi di akhir pekan. Untuk melanjutkan tren reli IHSG perlu tembus level resisten terdekat di 7.000.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000