Jangan Kaget! Rupiah Keok, Beli Barang Ini Jadi Lebih Mahal

Redaksi, CNBC Indonesia
28 July 2022 11:10
Toko Elektronik Makin Sepi Ulah Ekonomi Lesu (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)
Foto: Toko Elektronik Makin Sepi Ulah Ekonomi Lesu (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus terjadi. Kini dolar AS sudah berada di sekitar level Rp 15.000 dan akan berdampak terhadap sejumlah barang, khususnya produk impor atau yang memiliki bahan baku mayoritas dari impor.

Perlu diketahui, barang impor biasanya dibanderol dengan dolar AS. Ini yang menyebabkan biaya barang-barang akan semakin mahal.

Adapun beberapa produk yang akan mengalami kenaikan harga seperti kendaraan bermotor. Karena komponen-komponen untuk merakit motor atau mobil sebagian harus diimpor.

Kemudian juga barang-barang elektronik konsumen seperti laptop, handphone, hingga kulkas. Saat rupiah melemah, harganya akan makin mahal aebab bahan baku seperti sirkuit elektronik dan chips harus diimpor.

Selain itu, produk tekstil seperti baju dan celana pun harganya bisa makin mahal. Karena Indonesia masih mengimpor katun sebagai bahan baku pakaiannya.

Sektor farmasi juga akan terkena dampak dari pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Alasannya sebab porsi bahan bakunya yang mayoritas berasal dari luar negeri.

Akan tetapi, sebenarnya, ada sektor yang paling besar terdampak. Ini adalah harga pangan.

Pengaruh kenaikan harga pangan yang naik adalah inflasi yang makin panas. Per Juni, laju inflasi Indonesia mencapai 4,35% year-on-year/yoy.

Makanan pokok Indonesia seperti beras, jagung, gandum, kedelai, cabai, hingga bawang diimpor. Hal ini juga akan membuat harga bahan baku untuk makanan olahan pun makin mahal dan membuat harga jual ke konsumen semakin naik.


(mij/mij)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rupiah Dekati Rp 15.000/US$, Begini Kondisi Money Changer

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular