
Emiten Batu Bara Grup Bakrie Tercuan, UFOE Jadi Paling Boncos

Saat IHSG berhasil rebound, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Selasa kemarin.
![]() |
Saham emiten perdagangan elektronik dan furniture yakni PT Damai Sejahtera Abadi Tbk (UFOE) kembali masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin dan menduduki posisi pertama.
Saham UFOE ditutup ambruk 7% ke posisi harga Rp 1.130/saham. Dengan ini, maka saham UFOE terkena batas auto rejection bawah-nya (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham UFOE pada perdagangan kemarin mencapai Rp 13,62 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 11,99 juta lembar saham. Tetapi, investor asing mengoleksi saham UFOE sebesar Rp 2,05 miliar di pasar reguler.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga kemarin, saham UFOE terpantau mencetak penguatan sebanyak 3 kali dan koreksi sebanyak 4 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham UFOE masih melesat 5,12%. Tetapi dalam sebulan terakhir, UFOE tercatat ambles 15,36%.
Belum ada informasi signifikan mengenai penurunan saham UFOE. Jika melihat kinerja keuangan perseroan, pada kuartal I-2022, UFOE berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 172,12 miliar, naik 4,3% dari tahun sebelumnya yakni Rp 165,04 miliar.
Selain itu laba bersih yang diperoleh perusahaan pada kuartal I-2022 sebesar Rp 2,91 miliar, turun 15,3% dari tahun sebelumnya yakni Rp 3,42 miliar. Sebagai informasi, UFOE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan elektronik dan furniture.
Selain itu, terdapat pula saham emiten produsen kuas cat yakni PT Ace Oldfields Tbk (KUAS) yang juga masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Padahal pada perdagangan sebelumnya, saham KUAS sempat masuk ke jajaran top gainers.
Saham KUAS ditutup ambles 6,9% ke posisi Rp 81/saham dan juga menyentuh batas ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham KUAS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 15,17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 171,62 juta lembar saham. Asing juga mengoleksi saham KUAS sebesar Rp 23,09 juta di pasar reguler.
Belum ada informasi signifikan terkait penurunan saham KUAS. Namun saham KUAS memang rawan terkoreksi, pasalnya pada perdagangan Senin lalu, saham KUAS sudah melesat 20,83%.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga kemarin, saham KUAS tercatat 3 kali menguat, 2 kali terkoreksi, dan 2 kali stagnan. Dengan ini, saham KUAS telah mengalami kenaikan 15,71% dalam sepekan terakhir dan naik 1,25% dalam sebulan terakhir.
Jika melihat kinerja laporan keuangannya, KUAS mampu menumbuhkan kinerja penjualan pada kuartal I-2022 yakni sebesar Rp 25,11 miliar, tumbuh 10,9% dari tahun sebelumnya.
Sebagai informasi, PT Ace Oldfields Tbk adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi peralatan dan perlengkapan untuk keperluan pengecatan yang berbasis di Jawa Barat.
Berdiri sejak tahun 1996, perseroan merupakan perusahaan hasil joint-venture antara PT Ace Panbrush Industry (API), yang berdiri sejak tahun 1989, dan Oldfields International Pty Ltd of Australia, produsen perlengkapan pengecatan terbesar di Australia sejak tahun 1916.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]