Pagi Turun, Sore Naik, Harga Emas Tak Jelas
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas menguat jelang rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed). Pada perdagangan Selasa (26/7/2022) pukul 15:04 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.724,99 per troy ons. Harga emas merangkak naik 0,36%.
Penguatan emas ini merupakan pembalikan arah. Pasalnya, emas melemah sejak kemarin hingga perdagangan pada pagi hari ini.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,8% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 5,4% sementara dalam setahun merosot 4,1%.
Penguatan emas menjelang rapat The Fed merupakan hal yang tak biasa mengingat emas biasanya amblas sebelum bank sentral AS menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC). The Fed sendiri akan menggelar rapat the Fed mulai besok hingga Kamis waktu Indonesia.
Analis dari DailyFX Ilya Spivak mengatakan meskipun menguat, pergerakan emas tidak meyakinkan. Menurutnya, pelaku pasar lebih memilih diam menunggu hasil The Fed daripada bertransaksi.
"Kita belum benar-benar melihat perubahan arah yang meyakinkan dari penguatan emas di sini. Sepertinya pasar lebih memilih untuk menunggu pengumuman The Fed," tutur Spivak, seperti dilansir dari Reuters.
Harga emas sangat fluktuatif pada bulan ini. Pada pertengahan Juli, emas sempat jatuh ke bawah US$ 1.700 per troy ons. Emas kemudian naik perlahan-lahan sebelum ke posisi US$ 1.724 seperti hari ini.
Penguatan emas juga dibantu oleh melandainya yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun. Yield jatuh 1,6% ke posisi 2,78% pada sore hari ini.
"Dalam dua pekan terakhir, pergerakan emas kerap naik sementara dolar AS melemah, ini bisa menjadi sinyal bahwa pasar nyaman dengan outlook suku bunga acuan," imbuh Spivak.
Pelaku pasar berekspektasi The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps pada pekan ini. Pada semester I-2022, The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 150 bps.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)