Bursa Asia Dibuka Beragam, Nikkei Nampak 'Galau'

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
26 July 2022 08:48
People walk by an electronic stock board of a securities firm in Tokyo, Monday, Dec. 2, 2019. Asian stock markets have risen after Chinese factory activity improved ahead of a possible U.S. tariff hike on Chinese imports. Benchmarks in Shanghai, Tokyo and Hong Kong advanced.  (AP Photo/Koji Sasahara)
Foto: Bursa Jepang (Nikkei). (AP Photo/Koji Sasahara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia-Pasifik dibuka beragam dengan mayoritas menguat pada perdagangan Selasa (26/7/2022), di tengah rilis data perkiraan awal pertumbuhan ekonomi Korea Selatan pada kuartal kedua 2022 yang lebih tinggi dari perkiraan.

Indeks Nikkei Jepang dibuka naik tipis 0,04%. Tetapi selang sekitar 90 menit setelah dibuka, Nikkei berbalik arah ke zona merah yakni melemah 0,23%.

Sedangkan untuk indeks KOSPI Korea Selatan dibuka turun tipis 0,08%.

Sementara untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melesat 0,97%, Shanghai Composite China menguat 0,24%, Straits Times Singapura terapresiasi 0,28%, dan ASX 200 Australia naik 0,15%.

Dari Korea Selatan, pertumbuhan ekonomi secara tak terduga meningkat pada kuartal kedua tahun ini. Hal ini dipicu karena konsumsi yang kuat saat pelonggaran pembatasan Covid-19 sehingga mendukung kenaikan suku bunga bank sentral.

Bank of Korea (BoK) memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) untuk periode April-Juni naik 0,7% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ), lebih cepat dari pertumbuhan 0,6% pada kuartal pertama dan di atas kenaikan 0,4% yang diperkirakan dalam survei Reuters.

Sementara itu secara tahunan (year-on-year/yoy), PDB Negeri Ginseng pada kuartal II-2022 tumbuh 2,9%, lebih cepat dari ekspektasi analis untuk pertumbuhan 2,5%, tetapi lebih lambat dari pertumbuhan 3,0% pada kuartal I-2022.

BoK sendiri telah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bp) pada bulan lalu. Para ekonom mengatakan, melihat data yang optimis memungkinkan BoK untuk melanjutkan pengetatan kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.

"Perekonomian pasti akan melambat karena inflasi yang berkepanjangan dan pendinginan ekspor, tetapi data yang solid hari ini adalah dorongan yang baik bagi bank sentral yang melihat inflasi sebagai risiko utama untuk saat ini," kata Chun Kyu-yeon, ekonom di Hana Financial Investment.

BoK telah menaikkan suku bunga kebijakan dengan gabungan 1,75 poin persentase menjadi 2,25%, dari rekor terendah 0,5% sejak Agustus 2021, dan para ekonom memperkirakan suku bunga berada di 2,75% pada akhir tahun ini. Bank sentral Negeri Ginseng akan mengadakan pertemuan kebijakan berikutnya pada 25 Agustus mendatang.

Di lain sisi, konsumsi swasta sendiri melonjak 3,0%, setelah penurunan 0,5% pada kuartal pertama tahun ini karena pemerintah pada April menghapus hampir semua pembatasan jarak sosial terkait Covid-19.

Sementara itu dari Jepang, bank sentral (Bank of Japan/BoJ) merilis risalah untuk pertemuan Juni pada hari ini, setelah mempertahankan suku bunga pada level yang sangat rendah pada pekan lalu.

Anggota dewan kebijakan BoJ mengatakan ekonomi Negeri Sakura memang sedang menuju pemulihan dari dampak Covid-19, tetapi masih membutuhkan dukungan kuat di sisi keuangan karena tekanan dari kenaikan harga komoditas.

"Mereka juga sepakat bahwa perlu memperhatikan perkembangan di pasar keuangan dan valuta asing serta dampaknya terhadap aktivitas dan harga ekonomi Jepang," kata risalah tersebut.

Di lain sisi, Bursa Asia-Pasifik yang cenderung beragam terjadi di tengah beragamnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Senin kemarin, jelang pertemuan bank sentral AS dan pengumuman kinerja keuangan perusahaan teknologi raksasa.

Hanya indeks Nasdaq Composite yang ditutup di zona merah, yakni melemah 0,43% ke posisi 11.782,67. Sedangkan untuk indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,28% ke 31.990,039 dan S&P 500 naik 0,13% menjadi 3.966,84.

Pekan terakhir perdagangan di bulan Juli dan mungkin menjadi minggu terpenting selama musim panas, ditandai dengan pertemuan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terkait kebijakan suku bunga terbaru dan pengumuman data PDB AS periode kuartal II-2022.

Selain itu sejumlah perusahaan raksasa AS akan mengumumkan kinerja keuangannya pekan ini termasuk Apple, Alphabet, Amazon, Meta dan Microsoft.

Bersamaan, nyaris sepertiga dari konstituen S&P 500 juga akan melaporkan pendapatan kuartalan minggu ini, hal ini karena investor resah tentang potensi resesi ekonomi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular