Top Gainers-Losers

Lagi-Lagi AHAP Jadi yang Tercuan, SMDR Paling Boncos

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
26 July 2022 07:55
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Saat IHSG kembali terkoreksi, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten pelayaran dan kapal yakni PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham SMDR ditutup ambruk 6,99% ke posisi harga Rp 2.660/saham. Dengan ini, maka saham SMDR terkena batas auto rejection bawah-nya (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham SMDR pada perdagangan kemarin mencapai Rp 57,61 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 21,27 juta lembar saham. Investor asing melepas saham SMDR sebesar Rp 16,07 miliar di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga kemarin, saham SMDR terpantau mencetak penguatan sebanyak 5 kali dan koreksi hanya sekali.

Dalam sepekan terakhir, saham SMDR melemah 0,75%. Tetapi dalam sebulan terakhir, SMDR tercatat ambles 16,88%.

Belum ada informasi signifikan terkait penurunan SMDR. Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja saham SMDR sepanjang tahun ini (year-to-date/YTD) tahun 2022 naik hingga 167,34%. Melesatnya saham emiten ini ditopang oleh kinerja keuangan yang baik.

Pada kuartal I-2022, SMDR bukukan pendapatan mencapai Rp 3,63 triliun, naik 95,64% dari tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya juga ikut melesat hingga 339,78% dibanding kuartal I-2021.

Emiten kapal ini membukukan laba bersih mencapai Rp 846,78 miliar pada kuartal pertama tahun ini. Padahal di kuartal pertama tahun lalu laba bersih emiten ini hanya sebesar Rp 192,54 miliar.

Meski prospek emiten perkapalan tahun ini sudah cukup baik, industri ini masih diperkirakan akan tetap bertumbuh hingga tahun mendatang.

Reuters menyebutkan, banyaknya kapal yang ditambahkan ke armada global di tahun 2023 belum tentu membuat tarif pengiriman turun. Sehingga, tarif pengiriman dan freight rate yang tinggi masih akan menjadi sentimen positif bagi emiten perkapalan.

Selain saham kapal SMDR, terdapat pula saham emiten perhotelan yang pada akhir pekan lalu bahkan sepanjang pekan lalu masuk ke jajaran top losers, yakni PT Dafam Property Indonesia Tbk (DFAM). Saham DFAM ditutup ambles 6,8% ke posisi Rp 137/saham dan juga menyentuh batas ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham DFAM pada perdagangan kemarin mencapai Rp 2,82 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 20,47 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham DFAM sebesar Rp 82,88 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 18 Juli hingga perdagangan kemarin, saham DFAM tidak pernah mencetak penguatan, di mana seluruhnya mengalami koreksi. Dalam sepekan terakhir, DFAM terpantau ambruk 24,31% dan dalam sebulan terakhir, DFAM ambrol 24,73%.

Menilik ke belakang, harga saham DFAM sebelumnya sempat menyentuh level tertinggi setidaknya selama setahun terakhir di Rp 780/saham pada 7 April 2022. Setelah itu, saham DFAM cenderung turun ke bawah, kendati pernah mencuat ke Rp 580/saham pada 3 Juni lalu.

Jika melihat kinerja laporan keuangannya, pendapatan bersih DFAM turun 8,48% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 16,11 miliar per kuartal I-2022. DFAM sendiri masih merugi hingga Rp 3,96 miliar, berkurang dari rugi bersih periode yang sama tahun lalu Rp 5,52 miliar.

Sebagai informasi, Dafam Property berdiri sejak 2011, DFAM telah selesai menggarap proyek-proyek komersil dan hunian serta hotel dan resort yang tersebar dari Sabang hingga Merauke.

Adapun Dafam Property Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan properti, mulai dari perumahan, komersial, dan juga hotel & resort.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular