'Pekan Bergejolak' Bagi Investor, Ada Apa?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
25 July 2022 20:19
Bendera Amerika Serikat
Foto: AP/Courtney Crow

Selain itu, PDB AS Kuartal II-2022 akan dilaporkan pada Kamis (25/6/2022) yang bakal menentukan arah pasar.

Pada kuartal I-2022 pertumbuhan ekonomi AS berkontraksi di -1,6%. Namun, konsensus analis Trading Economics memprediksikan pertumbuhan kuartal II-2022 akan berada di 0,4% dan prediksi analis Trading Economics berada di 0,6%.

Bahkan, Menteri Keuangan AS Janet Yellen pada Minggu (24/7/2022) mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS yang melambat tidak dapat dihindari dan potensi resesi tetap ada.

Sementara analis memperkirakan penurunan ini sebagai tanda resesi. Namun, jika melihat situasi pada angka perekrutan pekerja yang kuat dan belanja konsumen masih menunjukkan kekuatan ekonomi AS dan tidak berada dalam resesi.

Per Juni, setidaknya ada 372.000 pekerjaan baru dan menjadi kenaikan dalam periode empat bulan beruntun. Tingkat pengangguran juga bertahan di 3,6%.

Mengutip CNBC International, Diane Swonk, kepala ekonom di KPMG, memperkirakan akan melihat penurunan sebesar 1,9%, tetapi kondisi ini belum bisa dikatakan resesi karena pengangguran juga perlu meningkat, sebanyak setengah persen.

"Itu dua kuartal negatif berturut-turut, dan banyak orang akan mengatakan 'resesi, resesi, resesi', tapi itu belum resesi," ungkapnya yang dikutip dari CNBC International.

Indikator resesi lain seperti tingkat pengangguran tak terpenuhi. Pada bulan Juni, tingkat pengangguran AS tetap stabil di 3,6% angka ini tidak berubah dari Mei dan sesuai dengan perkiraan.

Ukuran pengangguran alternatif yang mencakup pekerja yang putus asa dan mereka yang memegang pekerjaan paruh waktu karena alasan ekonomi turun tajam, turun menjadi 6,7% dari 7,1%.

Sementara, jika melihat data klaim pengangguran meningkat karena lebih banyak perusahaan mengumumkan PHK di tengah meningkatnya kekhawatiran resesi.

Tren ini dapat berlanjut karena Federal Reserve meningkatkan perjuangannya melawan inflasi yang merajalela dengan beberapa kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade, yang pada akhirnya dapat mengekang permintaan pekerja.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum/dhf)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular