Sentimen Pekan Depan

Waspada, Ini 5 Sentimen Penting Penggerak Pasar Pekan Depan!

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
24 July 2022 18:22
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,33% ke 6.886,962 pekan ini setelah terkoreksi hebat pekan sebelumnya. Pekan depan, semua mata akan tertuju pada Amerika Serikat (AS).

Beberapa kabar penting yang akan muncul dan mempengaruhi sentimen pasar secara dominan terutama berasal dari Negara Adidaya tersebut, di mana suku bunga acuan (Federal Funds Rate/FFR) dan pertumbuhan ekonomi akan dirilis pada pekan yang sama.

Kabar ekonomi penting yang patut dicermati untuk pertama kali berasal dari Korea Selatan (Korsel) yang akan merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022. Konsensus tradingeconomics memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi Negeri Ginseng akan melambat menjadi 2,5% dari pertumbuhan kuartal II tahun sebelumnya sebesar 3%.

Pada hari yang sama, AS akan merilis indeks keyakinan konsumen per Juli yang diprediksi melemah menjadi 97,3 dari bulan sebelumnya 98,7. Penurunan ini menunjukkan sejauh mana minat belanja warga AS kian tertekan, sehingga berpeluang menekan prospek perekonomian AS.

Sentimen kedua yang sangat mempengaruhi sentimen pasar berasal dari tetangga kita, yakni Australia yang akan merilis inflasi per kuartal II-2022, dan diprediksi melambung menjadi 6,2% dari posisi setahun sebelumnya (kuartal II-2021) sebesar 5,1%.

Sentimen ketiga muncul dari AS dengan data stok minyak mentah dan BBM versi Energy Information Administration (EIA), diikuti data produksi industri China per Maret dan diprediksi memburuk dengan tumbuh 4,5% atau melambat dari pertumbuhan bulan sebelumnya (7,5%).

Pada Kamis, yang ditunggu-tunggu akhirnya datang juga dengan pengumuman suku bunga acuan AS yang diprediksi naik menjadi 2,5%, dari sebelumnya 1,75%. Pengumuman yang akan dilakukan pada Kamis dini hari (WIB) ini akan mempengaruhi pasar pada hari yang sama.

Ia akan menjadi sentimen keempat yang bakal mempengaruhi arah pasar dunia, termasuk Indonesia. Selanjutnya, sentimen kelima muncul dari indeks keyakinan konsumen (IKK) Uni Eropa per Juli yang diprediksi memburuk ke -27, dari bulan Juni yang sebesar -23,8.

AS akan kembali menjadi perhatian dengan merilis pertumbuhan ekonomi AS kuartal II-2022 yang diprediksi tumbuh sebesar 0,6% secara kuartalan, atau membaik dari kuartal sebelumnya yang kontraksi 1,6%. Ia menjadi sentimen kelima pekan ini yang bakal menentukan arah pasar.

Lalu, pada hari yang sama bakal ada rilis klaim tunjangan pengangguran yang diprediksi bertambah 255.000 dalam sepekan terakhir, atau memburuk dari sepekan sebelumnya yang telah bertambah 251.000 klaim.

Demikian juga dengan inflasi perorangan (Personal Consumption Expenditure/PCE) yang diprediksi tumbuh 6% pada kuartal II-2022, atau melandai dari kuartal sebelumnya yang melompat 7,1%

Sentimen terakhir bakal bermuara di Uni Eropa yang juga merilis pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022 yang diprediksi sebesar 2,8% secara tahunan, atau melandai dari pertumbuhan kuartal sebelumnya yang sebesar 5,4% Di sisi lain, inflasi Juli Uni Eropa diprediksi melambung sebesar 9% dari bulan Juni yang 8,6%

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular