
Awas! Harga Emas Diramal Ambrol Pekan Depan

Jakarta, CNBC Indonesia - Sinar emas makin memudar. Pada perdagangan Jumat (22/7/2022) pukul 15:02 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.717,5 per troy ons. Harga emas melandai 0,06%.
Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,63% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah amblas 6,5% sementara dalam setahun merosot 4,9%.
Edward Meir, dari Capital Markets, menjelaskan pelemahan emas dipicu oleh kembali perkasanya dollar Amerika Serikat (AS). Dollar index melejit ke level 107,28, yang merupakan level tertingginya dalam empat hari terakhir.
"Emas dalam tren pelemahan. Penguatan yang sempat terjadi kemarin hanya terjadi jangka pendek. Pada kenyataannya, emas akan tetap melemah karena ekspektasi inflasi melemah," tutur Meir, kepada Reuters.
Emas dinilai sebagai aset lindung inflasi sehingga dicari saat inflasi melonjak. Namun, status sebagai aset lindung teredam oleh kencangnya kenaikan suku bunga acuan The Fed.
Kenaikan suku bunga akan membuat dollar AS menguat sehingga emas makin mahal dan menjadi kurang menarik bagi investor.
Tidak hanya The Fed, bank sentral Eropa juga sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps yang berdampak besar terhadap gerak emas.
Pasar kini menunggu kebijakan apa yang akan dikeluarkan The Fed pada rapat pekan depan. The Fed akan menggelar rapat bulanan pada 27-28 Juli mendatang.
"Pasar tengah menunggu seberapa hawkish kebijakan The Fed ke depan. Jika The Fed masih melihat perlunya meredam inflasi dengan kenaikan suku bunga maka kebijakan tersebut akan sangat bearish buat emas. Emas tertekan," imbuh Meir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(mae/mae)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Emas Rekor Tertinggi Setahun, Yuk Pesta Pora Lagi!