
Harga Minyak Naik 1%, Gara-gara Amerika

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak dunia masih bergerak naik. Kekhawatiran akan ketatnya pasokan masih menjadi faktor pengerek harga si emas hitam.
Pada Rabu (20/7/2022) pukul 06:57 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 107,07/barel. Naik 0,75% dari posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Sementara yang jenis brent harganya US$ 103,64/barel. Bertambah 1,01%.
Pekan ini, jalur pipa minyak Keystone di Amerika Serikat (AS) tidak bekerja dengan kapasitas penuh. Ini karena stasiun pemompa di Huron, South Dakota, ditutup sementara akibat kerusakan listrik.
TC Energy, operator pipa Keystone, menyatakan kondisi kahar alias force majeur. Perbaikan sedang dilakukan tetapi perusahaan tidak tahu kapan bisa selesai.
"Perbaikan sedang dijalankan. Kami bekerja untuk mengembalikan kapasitas menjadi penuh sesegera mungkin," sebut keterangan tertulis TC Energy. Dalam kapasitas penuh, pipa Keystone menyalurkan minyak 590.000 barel/hari.
AS memang memainkan peran penting di pasar minyak, apalagi setelah adanya sanksi terhadap Rusia akibat serangan Negeri Beruang Merah ke Ukraina. Negeri Paman Sam adalah negara produsen minyak terbesar dunia, sehingga dinamika produksi di sana akan sangat menentukan pergerakan harga.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasokan Libya Bikin Panas Harga Minyak
