Indeks Dolar AS Jeblok! Rupiah Bisa Menguat 3 Hari Beruntun?
Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sukses menguat 2 hari beruntun melawan dolar Amerika Serikat (AS) Selasa kemarin, meski tipis-tipis saja masing-masing 0,05%.
Pada perdagangan Rabu (20/7/2022), rupiah berpeluang kembali menguat melihat indeks dolar AS yang turun 3 hari beruntun. Kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini turun 0,64%, setelah merosot lebih dari 1% dalam dua hari perdagangan sebelumnya.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR sejak 15 Juni lalu menembus ke atas resisten kuat di kisaran Rp 14.730/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 61,8%. Sejak saat itu, rupiah terus mengalami tekanan.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Sejak saat itu rupiah terus tertekan hingga sempat menembus level psikologis Rp 15.000/US$ pada Rabu (6/7/2022) lalu dan masih menjadi resisten di pekan ini. Jika pekan ini ditembus, dan tertahan di atasnya rupiah tentunya akan melemah lebih jauh. Rp Rp 15.090/US$ - Rp 15.100/US$ yang merupakan Fibonacci Retracement 50% akan menjadi resisten kuat selanjutnya yang bisa menahan pelemahan rupiah.
Sementara itu selama tertahan di bawah Rp 15.000/US$, rupiah berpeluang menguat melihat indikator Stochastic pada grafik harian kini bergerak naik dan mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang berada di wilayah jenuh beli memberikan peluang penguatan rupiah. Apalagi pada Rabu (6/7/2022) rupiah juga membentuk pola Shooting Star yang biasanya menjadi sinyal pembalikan arah.
Support pekan ini berada di kisaran Rp 14.950/US$ hingga Rp 14.930/US$. Jika ditembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.900/US$. Penembusan ke bawah level tersebut akan membuka peluang penguatan lebih jauh di pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)