
IHSG Lompat, Tapi Masih Terjebak di Kisaran Psikologis

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,15% ke 6.736,09 pada perdagangan Selasa (19/7/2022).
IHSG naik 0,75% dan berakhir di 6.709,06 hingga istirahat siang 11.30 WIB. Di sesi II IHSG lanjut mengalami penguatan.
Meski menguat cukup tajam tetapi sebenarnya sejak awal bulan Juli, IHSG cenderung terjebak di rentang 6.600-6.700.
'Kegalauan' yang terjadi di pasar saham ditengarai karena menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) apakah akan menaikkan suku bunga atau tetap mempertahankan di 3,5%.
Apabila mencermati sinyal yang diberikan oleh geng MH Thamrin, kemungkinan besar BI akan menahan suku bunga acuan bulan Juli ini.
Senada dengan BI, mayoritas ekonom juga melihat bank sentral nasional tersebut akan tetap HOLD BI 7 Day Reverse Repo Rate dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juli 2022.
Namun di sisi lain aliran modal keluar (outflows) terus terjadi di pasar saham. Dalam sepekan terakhir asing tercatat net sell sebesar Rp 2,32 triliun di pasar reguler.
Sementara itu jika ditarik mundur lebih jauh lagi, asing cenderung melepas aset-aset berisiko Tanah Air dengan nilai yang lebih besar.
Data perdagangan mencatat, asing membukukan jual bersih di pasar reguler saham mencapai Rp 9,22 triliun.
Dengan tekanan jual yang terjadi di pasar tersebut, nilai tukar rupiah kesulitan untuk menguat dan masih sangat dekat dengan Rp 15.000/US$.
Sementara itu IHSG masih terjebak di area 6.600-6.700. Sebelum menaikkan suku bunga acuan, BI sebenarnya sudah melakukan normalisasi kebijakan moneternya melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM).
BI bahkan agresif dalam menaikkan GWM menjadi 9% per September 2022 nanti. Kenaikan GWM ini dilihat sebagai agenda BI dalam mengurangi likuiditas perbankan yang berlebih agar tidak menjadi pemicu inflasi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000