Intip Hobi Dua Anak Haji Isam yang Jadi Komut Jhonlin Cs

Tim Riset, CNBC Indonesia
13 July 2022 14:35
Ist
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana penawaran umum perdana perusahaan milik taipan asal Kalimantan Selatan, Samsudin Andi Arsyad alias Haji Isam, cukup menarik perhatian publik. Jhony Saputra, anak Haji Isam yang masih berusia 21 tahun menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) yang akan melakukan IPO akhir bulan ini.

Jabatan komisaris utama memang umumnya dicadangkan secara khusus kepada pemilik bisnis atau orang kepercayaan pihak yang mewakili sebagian besar dari kepentingan pemegang saham. Komisaris utama yang memiliki tugas terkait pengawasan biasanya juga diisi oleh profesional dengan pengalaman panjang di bisnis tersebut sebagai kepanjangan tangan dari pemilik saham.

Jhony yang menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis di berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.

Jhony yang menamatkan masa sekolah menengah atas di SMA Al Azhar Jakarta Pusat, Jakarta Selatan pada 2018 ini juga menjabat posisi strategis do berbagai perusahaan lain dalam Grup Jhonlin milik Haji Isam.

Nama Jhonlin sendiri terinspirasi dari singkatan penggabungan dua nama anak Haji Isam yakni Jhony dan Liana. Hal tersebut dikonfirmasi oleh anak Haji Isam lewat unggah di Instagram pribadinya yang menjawab pertanyaan terkait kenapa pemilihan kata Jhonlin. Dalam unggahan tersebut Liana menyebut bahwa "jawabannya sederhana, hanya saudara laki-lakiku dan aku (JhoniLiana)."

Sebelum Jhony ada Liana

Apabila penawaran JARR sukses dilakukan, Jhony mungkin akan menjadi komisaris utama termuda di perusahaan terbuka. Akan tetapi dua tahun sebelum Jhony, kakak perempuannya lebih dulu mengisi jabatan prestisius tersebut di perusahaan terbuka lainnya yang terkoneksi dengan keluarga Haji Isam.

Tahun 2020 lalu, Pradiksi Gunatama (PGUN) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit melakukan penawaran perdana dan mampu mengumpulkan dana publik Rp 103,50 miliar.

Nama Haji Isam memang tidak muncul di perusahaan ini, melainkan dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebut bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelum IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.

Jelang IPO tahun 2020 lalu, Liana diketahui berusia 22 tahun terpaut satu tahun dari usia Jhony saat ini dan memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018.

Meski memilik kepemilikan saham yang sama besar dengan Liana, Jhony yang kala IPO PGUN berusia 19 tahun tidak menjadi pengurus di perusahaan kelapa sawit tersebut. Kepengurusan operasi dan bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan. Setelah absen pada posisi strategis kini Jhony muncul di JARR, di mana nama Liana absen dari jajaran pemimpin pucuk tertinggi.

Beranda akun sosial media kakak beradik ini memiliki satu tema utama yang sama yakni wisata mewah ke luar negeri dan koleksi mobil sport dengan harga fantastis.

Lewat unggahan di Instagram Liana dan Jhony kerap membagikan foto perjalanan wisata ke luar negeri mulai dari menaiki balon udara hingga berselancar dengan snowmbile di Hokkaido, Jepang.

Liana dan Jhony juga kerap mengunggah foto mobil mewah di akun Instagram pribadinya, hobi yang tampaknya jauh lebih mahal dari pelisiran ke luar negeri. Akun Liana dipenuhi oleh foto dengan latar beragam mobil mewah khususnya yang berasal dari pabrikan Jerman, BMW dan Mercedes-Benz. Dari banyaknya unggahan mobil mewah di akun Instagramnya, jarang sekali Liana mengunggah foto mobil yang sama. Bahkan di salah satu unggahan ia berfoto bersama delapan mobil mewah dan menyebut pesan kriptik yang berbunyi "garasi masa depan dari masa lalu."

Jhony juga diketahui beberapa kali mengunggah foto mobil mewah di Instagramnya, akan tetapi ada satu mobil yang langsung membuat mata warganet melalak yakni foto di samping mobil Bugatti Chiron Sport yang diunggah tahun 2019 lalu. Melansir berbagai sumber mobil tersebut dijual di harga US$ 3,26 juta atau setara dengan Rp 48,9 miliar (asumsi kurs Rp 15.000/US$).

Keduanya juga memiliki kecintaan pada balapan off-road, yang juga merupakan salah satu hobi dari Haji Isam yang juga seorang pembalap dan pemilik tim balapan off-road Tanah Air, Jhonlin Racing Team.

Meski tidak dipungkiri bahwa Haji Isam bergelimang harta, Crazy Rich asal Batu Licin, Kalimantan Selatan tersebut tidak masuk dalam daftar eksklusif orang terkaya di Indonesia versi Forbes. Tahun lalu dalam peringkat 50 orang terkaya RI, Kartini Muljadi sang pemilik perusahaan farmasi Tempo Scan berada di posisi terakhir dengan kekayaan US$ 695 juta atau setara dengan Rp 10,42 triliun.

Meski demikian hal tersebut dapat berubah, mengingat saat ini sebagian besar perusahaan milik Haji Isam masih beroperasi secara privat sehingga susah untuk memberikan nilai kekayaan pasti. Hal ini dapat berubah di masa depan apabila langkah IPO akan diikuti oleh perusahaan lain milik Haji Isam.

Sementara itu Liana dan Jhonny secara personal juga memiliki kekayaan yang tidak main-main. Jika kepemilikan tidak langsung mereka pasca IPO tidak berubah atau masing-masing menggenggam 41%, di luar 18% kepemilikan publik maka kekayaan Liana dan Jhony masing-masing ditaksir mencapai Rp 1,38 triliun.

Transaksi di saham Pradiksi Gunatama belakangan memang sepi dan jarang bergerak, akan tetapi harga sahamnya telah naik 74% tahun ini. Hari ini tercatat tidak ada transaksi yang terjadi di saham PGUN dan diperdagangkan di harga Rp 675/saham atau 487% lebih tinggi dari harga penawaran di Rp 115/saham dan kini memiliki kapitalisasi pasar Rp 3,37 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular