Akhirnya Rilis Laporan Keuangan, Garuda Rugi Rp 62 T di 2021

Market - Romys Binekasri, CNBC Indonesia
13 July 2022 11:36
Sejumlah awak kabin melakukan pelatihan di pusat pelatihan kabin kru maskapai Garuda Indonesia Training Center (GITC) di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta, Selasa (31/5/2022). GITC memiliki gedung training pilot, gedung pelatihan pramugari dan gedung emergency safety. Selain itu, terdapat fasilitas penunjang lain seperti ruang social grace (ruang pelatihan make up pramugari), dormitory (asrama tempat tinggal), table manner dan perpustakaan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Sejumlah awak kabin melakukan pelatihan di pusat pelatihan kabin kru maskapai Garuda Indonesia Training Center (GITC) di Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta, Selasa (31/5/2022). GITC memiliki gedung training pilot, gedung pelatihan pramugari dan gedung emergency safety. Selain itu, terdapat fasilitas penunjang lain seperti ruang social grace (ruang pelatihan make up pramugari), dormitory (asrama tempat tinggal), table manner dan perpustakaan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2021. 

Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/7/2022), tercatat sepanjang 2021 Garuda masih membukukan kerugian yang besar.

Garuda membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 4,16 miliar atau sekitar Rp 62,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.993/US$). Angka tersebut membengkak dari rugi pada 2020 yang sebesar US$ 2,44 miliar. 

Kerugian yang membengkak tersebut di antaranya disebabkan menurunnya pendapatan usaha. Sepanjang 2021, pendapatan usaha tercatat US$ 1,34 miliar, turun 10,4% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar US$ 1,49 miliar.

Meskipun demikian, beban usaha perseroan berhasil ditekan, turun 21% menjadi US$ 2,6 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 3,3 miliar.

Namun, terjadi pembengkakan pada pos beban usaha lainnya. Beban usaha lainnya melonjak 587% menjadi US$ 2,69 miliar dari tahun 2020 yang hanya sebesar US$ 391,56 juta.

Hal ini mengakibatkan rugi usaha melonjak 79,8% menjadi sebesar US$ 3,96 miliar pada 2021 dari US$ 2,2 miliar pada 2020. 

Sedangkan rugi tahun berjalan 2021 tercatat sebesar US$ 4,17 miliar dari tahun sebelumnya US$ 2,48 miliar.

Total aset Garuda pada 2021 tercatat sebesar US$ 7,19 miliar. Angka tersebut turun dari tahun 2020 yang sebesar US$ 10,79 miliar. 


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Simak! Garuda Proyeksikan Kinerja Positif Pada Semester 2


(vap/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading