Akhirnya Rilis Laporan Keuangan, Garuda Rugi Rp 62 T di 2021

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan maskapai penerbangan pelat merah, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) akhirnya merilis laporan keuangan tahun 2021.
Mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (13/7/2022), tercatat sepanjang 2021 Garuda masih membukukan kerugian yang besar.
Garuda membukukan rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 4,16 miliar atau sekitar Rp 62,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.993/US$). Angka tersebut membengkak dari rugi pada 2020 yang sebesar US$ 2,44 miliar.
Kerugian yang membengkak tersebut di antaranya disebabkan menurunnya pendapatan usaha. Sepanjang 2021, pendapatan usaha tercatat US$ 1,34 miliar, turun 10,4% dibandingkan dengan tahun 2020 yang sebesar US$ 1,49 miliar.
Meskipun demikian, beban usaha perseroan berhasil ditekan, turun 21% menjadi US$ 2,6 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang sebesar US$ 3,3 miliar.
Namun, terjadi pembengkakan pada pos beban usaha lainnya. Beban usaha lainnya melonjak 587% menjadi US$ 2,69 miliar dari tahun 2020 yang hanya sebesar US$ 391,56 juta.
Hal ini mengakibatkan rugi usaha melonjak 79,8% menjadi sebesar US$ 3,96 miliar pada 2021 dari US$ 2,2 miliar pada 2020.
Sedangkan rugi tahun berjalan 2021 tercatat sebesar US$ 4,17 miliar dari tahun sebelumnya US$ 2,48 miliar.
Total aset Garuda pada 2021 tercatat sebesar US$ 7,19 miliar. Angka tersebut turun dari tahun 2020 yang sebesar US$ 10,79 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
Simak! Garuda Proyeksikan Kinerja Positif Pada Semester 2
(vap/vap)