
Sabar Dulu, Sepertinya IHSG Masih Akan Galau Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Aksi jual asing (outflows) di pasar keuangan Tanah Air masih membayangi kinerja harga aset keuangan domestik.
Investor asing kembali membukukan net sell sebesar Rp 201 miliar di pasar saham (reguler). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pun ditutup melemah kemarin (12/7/2022).
Setelah bergerak volatil, IHSG melemah tipis 0,06% ke 6.718,29 pada perdagangan Selasa (12/7). IHSG tidak sendirian di zona merah. Mayoritas indeks saham acuan Asia juga melemah.
Indeks saham TAIEX (Taiwan) dan Nikkei225 (Jepang) memberikan performa paling buruk dengan koreksi masing-masing 2,72% dan 1,77% kemarin.
Fokus pelaku pasar dalam waktu dekat adalah rilis data inflasi AS. Konsensus yang dihimpun oleh Trading Economics memperkirakan bahwa inflasi di AS bulan Juni naik 8,8% secara tahunan dan lebih tinggi dari bulan sebelumnya.
Laju inflasi yang membandel bisa membuat bank sentral AS semakin agresif dalam menaikkan suku bunga acuan yang berakibat pada kenaikan dolar AS dan melemahnya mata uang negara lain termasuk Indonesia.
Di pasar spot rupiah melemah 0,1% terhadap greenback dan ditutup di Rp 14.985/US$ kemarin. Dengan rupiah yang masih berada di dekat Rp 15.000/US$ dan yield SBN 10 tahun di atas 7,2%, IHSG masih rawan mengalami koreksi.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, indeks masih bergerak di rentang BB 6.579-6.876.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Posisi RSI IHSG mengalami penurunan tipis dan ditutup di 39,03 yang mengindikasikan adanya penguatan momentum jual.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih berada di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.
Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level support sekaligus level psikologis 6.700 dan level resisten di 6.800 terlebih dahulu.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000