
Crazy Rich! Begini Sepak Terjang dan Gurita Bisnis Haji Isam

Jakarta, CNBC Indonesia - Nama Samsudin Andi Arsyad mungkin masih terdengar canggung di telinga masyarakat. Akan tetapi, pengusaha yang lebih dikenal dengan sapaan Haji Isam ini merupakan sosok sentral di Kalimantan, khususnya wilayah selatan pulau, yang terkenal karena membangun perusahaannya dari nol. Haji Isam juga disebut-sebut sebagai Crazy Rich Batulicin.
Haji Isam tergolong orang kaya baru di abad ini. Ia diketahui telah memiliki pesawat jet pribadi yang memboyong penceramah tersohor Zakir Naik ke Indonesia.
Meski membesarkan bisnis di Kalimantan Selatan, keluarga Haji Isam berasal dari sebuah desa di Bone, Sulawesi Selatan, sebuah daerah etnis Bugis. Haji Isam, disebut Tempo (08/04/2018), adalah pedagang tembakau yang merantau ke Kalimantan Selatan dan memulai kejayaannya dari bawah, sebagai supir pengangkut kayu.
Haji Isam muda mengenal penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana. Sejak 2001 dia ikut Johan Maulana dan belajar cara mengelola pertambangan. Setelah belajar dari Johan, Haji Isam mampu melebarkan sayapnya dan menjadi kontraktor pelaksana di PT Arutmin Indonesia, salah satu anak usaha Bumi Resources (BUMI) milik keluarga Bakrie, lewat bendera CV Jhonlin Baratama.
Perusahaan milik Haji Isam kemudian bertambah. Bisnis penerbangannya diatur Jhonlin Air Transport, yang memiliki dua Fokker dan dua helikopter. Di bidang perkapalan berada dalam bendera Jhonlin Marine yang membawahi armada 16 kapal tongkang pengangkut batu bara. Di bidang agrobisnis, terdapat Jhonlin Agromandiri yang mengelola perkebunan kelapa sawit. Bahkan dia memiliki Pabrik Biodisel bernilai Rp 2 triliun yang dikelola Jhonlin Agri Raya.
Selain berbisnis dengan pengusaha besar Nasional, Haji Isam juga diketahui pernah memiliki memiliki hubungan politikus, salah satu di antaranya dengan Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet.Mereka berkolaborasi dalam PT Kodeco Timber, yang memegang Hutan Tanaman Industri (HTI) dan Hak Pengusahaan Hutan (HPH).
Bisnis mantan Wakil Bendahara Kampanye Tim Jokowi - Amin ini terus berkembang. Terbaru, Haji Isam ikut masuk ke bisnis gula dan biodiesel. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bahkan ikut meninjau langsung lokasi panen tebu sekaligus meresmikan pabrik gula milik Haji Isam yang berada di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, akhir 2020 lalu. Selanjutnya Presiden Joko Widodo juga meresmikan pabrik biodiesel milik Haji Isam, PT Jhonlin Argo Raya, di Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan
Mengutip situs Jhonlin Agromandiri yang tampaknya sudah lama tidak diperbaharui, Jhonlin Group (JG) merupakan induk perusahaan dari beberapa unit usaha di berbagai bidang termasuk pertambangan, jasa pelabuhan, jasa transportasi udara, bongkar-muat di laut lepas, agro bisnis, jasa keamanan, hingga infrastruktur dan manufaktur.
Jhonlin Agromandiri (JA) sendiri merupakan perusahaan yang khusus bergerak dalam bidang agrobisnis, di bawah bendera Jhonlin Group. JA mengelola bisnis pengolahan karet remah (Crumb Rubber), pabrik CPO (Crude Palm Oil) atau minyak sawit mentah, serta pabrik pengolahan wood pellet. Ketiga bidang usaha produksi ini didukung dengan perkebunan dan pembibitan milik sendiri untuk tanaman karet, sawit, serta tanaman kayu energi untuk bahan dasar wood pellet.
Tak tanggung-tanggung perusahaan milik Haji Isam memiliki hamparan perkebunan yang sangat luas di Kalimantan. JA mengantongi izin HGU (Hak Guna Usaha) Perkebunan Sawit seluas 30.000 Ha dan izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT) seluas 17.730 Ha.
Selain itu, JA juga melakukan kerja sama konsesi lahan dengan total luas areal 140.995 ha, yang terdiri dari 41.425 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (IUPHHK-HT), serta 99.570 Ha atas Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam (IUPHHK-HA) di Kalimantan Selatan. Areal tersebut ditanami dengan jenis tanaman pokok karet, serta tanaman kayu pertukangan dan energi sebagai penunjang sektor agribisnis Jhonlin Agromandiri.
Jhonlin Agromandiri diketahui pernah menjadi salah satu pemegang saham perusahaan Haji Isam yang direncanakan akan melakukan penawaran publik dalam waktu dekat ini.
Mengutip prospektus IPO PT Jhonlin Agro Raya yang diharapkan akan menggunakan ticker JARR, JA sempat memiliki 51% saham JARR tahun 2019 lalu, dengan 49% sisanya digenggam Haji Isam. Kemudian tahun 2020, PT Eshan Agro Sentosa masuk menjadi pemegang saham perusahaan setelah piutang usaha Rp 50 miliar dari JARR dikonversi menjadi kepemilikan saham 98,81%. Hal ini mengubah struktur permodalan yang jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh semula Rp 600 juta meningkat menjadi Rp 50 miliar.
Terbaru sebelum IPO, struktur permodalan perusahaan kembali berubah dengan Eshan Agro Sentosa menguasai 99,91% saham perusahaan dengan penyertaan modal Rp 677,11 miliar. Sedangkan 0,09% sisanya dimiliki oleh PT Sinar Bintang Mulia.
Maksimal 15,29% saham baru JARR akan ditawarkan kepada investor publik dengan dana IPO maksimal mencapai Rp 366,88 miliar apabila disetujui di rentang teratas. Pasca IPO, JARR akan memiliki valuasi mencapai Rp 2,40 triliun.
Haji Isam yang nyaris secara eksklusif menguasai JARR lewat kepemilikan saham perusahaan secara tidak langsung lewat Eshan Agro Sentosa tercatat sebagai ultimate beneficial owner JARR.
Haji Isam yang merupakan pengendali perusahaan tampaknya mempercayakan kepengurusan operasi dan bisnis kepada anaknya Jhony Saputra yang menjabat sebagai Komisaris Utama JARR.
Sebelumnya rencana IPO ini, jejak Haji Isam di pasar modal juga sudah terlihat, meskipun secara tidak langsung. Tahun 2020 lalu, Pradiksi Gunatama (PGUN) yang bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit dan industri minyak kelapa sawit dan minyak inti kelapa sawit melakukan penawaran perdana dan mampu mengumpulkan dana publik Rp 103,50 miliar. Perusahaan perkebunan ini kini memiliki kapitalisasi pasar Rp 3,35 triliun.
Nama Haji Isam memang tidak muncul di perusahaan ini, melainkan dikuasai oleh dua orang anaknya. Prospektus IPO menyebut bahwa pengendali perusahaan adalah Liana Saputri yang merupakan kakak kandung dari Jhony Saputra. Sebelum IPO kakak beradik tersebut menguasai PGUN secara tidak langsung masing-masing 50%.
Jhony yang tampaknya aktif di JARR yang akan IPO, namanya tidak menjadi pengurus di PGUN, melainkan kepengurusan operasi dan bisnis dikelola oleh Liana yang menjabat sebagai komisaris utama perusahaan.
Jelang IPO tahun 2020 lalu, Liana diketahui berusia 22 tahun dan memiliki latar pendidikan terakhir Business Management and Leadership dari Santa Monica College, Los Angeles 2018. PGUN juga merupakan pihak berelasi dari JARR yang juga tercatat sebagai salah satu pemasuk utama bagi Jhonlin Agro Raya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Crazy Rich Kalimantan Haji Isam vs Hasnuryadi, Siapa Terkaya?
