
Diterpa Cuaca Buruk, BUMI Optimistis Produksi Capai Target

Jakarta, CNBC Indonesia - Cuaca buruk di berbagai belahan dunia membuat pengiriman berbagai komoditas terhambat, termasuk batu bara. Hujan lebat pada awal pekan membuat pengiriman batu bara ke pelabuhan Newcastle terganggu, begitu juga dengan produksi.
Gangguan produksi akibat cuaca buruk juga terjadi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris dan Direktur PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivasta. Menurutnya saat ini produksi batu bara perusahaan terkena imbas cuaca buruk sejak akhir 2021.
Dia menegaskan perusahaan masih optimistis produksi batu bara mencapai target sekitar 80 juta ton. Target ini melesat dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 70 juta ton.
"Kami melakukan dewatering darurat di beberapa tambang kami, tapi hujan masih cukup deras. Prakiraan cuaca menunjukkan ada kemungkinan kondisi La Nina bertahan di kuartal III-2022. Tapi kami berupaya produksi ke normal seoptimal mungkin," kata Dileep kepada CNBC Indonesia, Rabu (6/7/2022).
Dia menegaskan cuaca buruk menjadi masalah global di pertambangan batu bara sejak akhir 2021.
"Masih belum normal sekarang, terutama untuk batu bara berkualitas tinggi dengan spesifikasi tertentu," tambahnya.
Sebelumnya, Australian Rail Track Corporation (ARTC) operator jaringan Hunter Valley di NSW untuk ekspor Newcastle mengatakan hujan lebat dan banjir berdampak pada layanan batu bara, kargo, dan penumpang.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor, BUMI Catat Pendapatan US$ 8,53 Miliar