
Sudah 3 Pekan Dolar Singapura Volatil di Rp 10.650-Rp 10.750

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs Dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (6/7/2022) setelah merosot Selasa kemarin. Jika melihat ke belakang, sudah 3 pekan dolar Singapura bergeral naik turun di kisaran Rp 10.650 - Rp 10.750/US$.
Jumat pekan lalu, mata uang Negeri Merlion ini menyentuh Rp 10.750/US$ yang merupakan rekor termahal di tahun ini. Sementara hari ini pada pukul 11:48 WIB, berada di Rp 10.6778/SG$, menguat 0,15% di pasar spot, melansir data Refinitiv.
Singapura kini kembali menghadapi lonjakan kasus penyakit akibat virus corona (Covid-19), mencatat terdapat 12.784 kasus kemarin. Sebanyak 12.248 kasus adalah infeksi lokal dan sementara 536 impor.
Mengutip Channel News Asia (CNA) yang melansir data Kementerian Kesehatan (MOH), sebanyak 683 pasien dirawat di rumah sakit. Tujuh membutuhkan oksigen.
"Terakhir kali Singapura melaporkan lebih banyak kasus harian di 22 Maret tahun ini, ketika 13.166 infeksi dicatat," tulis media Singapura itu, dikutip Rabu.
"Ada dua kematian (kemarin), menjadikan jumlah kematian akibat komplikasi virus corona menjadi 1.421," tambah CNA.
Meski demikian, Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung mengatakan bahwa gelombang Covid-19 saat ini tidak akan separah gelombang Omicron awal tahun ini. Pada puncak gelombang Omicron sebelumnya, Singapura melihat sekitar 18.000 kasus setiap hari.
Sementara itu data ekonomi yang dirilis kemarin cukup bagus. S&P Global melaporkan purchasing managers index (PMI) turun menjadi 57,5 di Juni, dari sebelumnya 59,4.PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawahnya berarti kontraksi, sedangkan di atasnya ekspansi.
Ekspansi sektor manufaktur Singapura memang melambat, tetapi masih cukup jauh dari 50, dibandingkan Indonesia periode di 50,2, nyaris mengalami kontraksi.
Selain itu, Biro Statistik Singapura melaporkan penjualan ritel Mei melesat 17,8% year-on-year (yoy) menjadi yang tertinggi dalam satu tahun terakhir.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ada Kabar Gembira di Awal 2023, Rupiah Siap Ngegas!
