Kripto Kembali Lesu, Bitcoin Ke Kisaran US$ 19.000 Lagi

chd, CNBC Indonesia
Rabu, 06/07/2022 09:46 WIB
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga mayoritas kripto utama berbalik melemah pada perdagangan Rabu (6/7/2022), menandakan bahwa investor hanya memburu dalam jangka pendek dan tidak mempertahankannya untuk waktu yang lebih lama.

Melansir data dari CoinMarketCap pada pukul 09:05 WIB, Bitcoin melemah 1,86% ke harga US$ 19.896,37/koin atau setara dengan Rp 298.047.623/koin (asumsi kurs Rp 14.980/US$), sedangkan Ethereum terkoreksi 2,73% ke posisi US$ 1.118,4/koin atau Rp 16.753.632/koin.

Sedangkan beberapa koin digital (token) alternatif (alternate coin/altcoin) seperti Cardano merosot 3,3% ke US$ 0,4507/koin (Rp 6.751/koin), Solana ambles 3,97% ke US$ 34,97/koin (Rp 523.851/koin), dan Dogecoin ambrol 4,46% ke US$ 0,06665/koin (Rp 998/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto utama pada hari ini.

Bitcoin terkoreksi dan kembali di perdagangkan di kisaran harga US$ 19.000, setelah sehari sebelumnya sempat diperdagangkan di zona psikologis US$ 20.000.

Pasar kripto yang diperdagangkan di kisaran sempit menandakan bahwa investor masih enggan untuk menahan kripto dalam jangka waktu yang lebih lama dan mereka cenderung berinvestasi dalam jangka pendek yakni sehari saja.

Hal ini karena kondisi makroekonomi global yang masih berubah-ubah dan cenderung mengarah negatif, sehingga mereka cenderung masih enggan untuk memburu aset berisiko.

Saat ini, investor masih khawatir bahwa potensi resesi di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju masih akan terjadi setidaknya pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

Para ekonom yakin Produk Domestik Bruto (PDB) AS akan terkontraksi di kuartal II-2022 yang menjadi indikasi resesi, sebab pada Januari - Maret sudah terjadi hal yang sama.

Di lain sisi, korelasi antara pasar saham AS dengan pasar kripto semakin meningkat, menandakan bahwa keduanya bergerak beriringan.

"Pasar saham AS sudah memasukkan faktor perlambatan ekonomi, dan memperhitungkan fakta bahwa The Fed dipaksa menaikkan suku bunga yang memicu perlambatan," tutur penasihat ekonomi kepala Allianz Mohamed El-Erian kepada CNBC International.

Investor akan menanti risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

Hasil rapat tersebut akan dipantau ketat oleh investor di kripto, karena sikap The Fed dapat mempengaruhi psikologis pasar kripto.

Bank sentral paling powerful di dunia ini akan kembali menaikkan sebesar 50 - 75 basis poin (bp), dan di akhirnya tahun suku bunga diproyeksikan berada di kisaran 3,25% - 3,5%.

Masalah muncul di sini, suku bunga yang dianggap pro pertumbuhan berada di bawah 2,5%, sementara di atasnya akan memicu kontraksi ekonomi.

Maklum saja, dengan suku bunga tinggi, kredit akan seret, ekspansi dunia usaha juga akan melambat, begitu juga dengan belanja konsumen yang akan semakin tertekan.

Alhasil, Negeri Paman Sam diperkirakan akan mengalami resesi. Negara dengan nilai perekonomian terbesar di dunia ini bahkan diperkirakan akan mengalami resesi yang panjang, meski kontraksi ekonominya tidak akan dalam.

Di lain sisi, krisis yang menimpa perusahaan kripto masih menjadi perhatian pasar, di mana kondisi ini belum akan berakhir dalam jangka pendek.

Terbaru, perusahaan peminjaman kripto yang berbasis di Singapura yakni Vauld mengikuti langkah Celsius Network, Babel Finance, CoinFLEX dan yang terakhir yakni Voyager Digital, yang mulai melakukan penangguhan penarikan dana oleh investor atau nasabahnya.

CEO Vauld, Darshan Bathija mengatakan dalam sebuah posting blog pada Senin lalu bahwa ia menghadapi "tantangan keuangan".

Hal ini karena kondisi pasar yang bergejolak, kesulitan keuangan dari mitra bisnis utamanya, dan iklim pasar berbasis aset risiko saat ini. Vauld mensuspensi penarikan pelanggan lebih dari US$ 197,7 juta sejak 12 Juni lalu.

Industri kripto telah diguncang oleh serangkaian keruntuhan dalam beberapa bulan terakhir termasuk kegagalan stablecoin TerraUSD (UST), Krisis Celsius, dan dilikuidasinya perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) kripto, Three Arrows Capital.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta