
Sudah 4 Pekan Jeblok, Rupiah Tembus Rp 15.000/US$ Hari Ini?

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah sepanjang pekan lalu melemah 0,61% melawan dolar Amerika Serikat ke Rp 14.935/US$. Bahkan, pada Jumat pekan lalu sempat menyentuh Rp 14.970/US$ yang merupakan level terlemah dalam lebih dari 2 tahun terakhir. Rupiah kini berjarak sejengkal saja dari level psikologis Rp 15.000/US$.
Selain itu, rupiah juga mencatat pelemahan 4 pekan beruntun dengan total sekitar 3,5%. Dengan pelemahan yang cukup tajam tersebut, rupiah memiliki peluang menguat pada perdagangan Senin (4/7/2022).
Selain karena faktor teknikal, sentimen pelaku pasar juga cukup bagus, terlihat dari bursa saham AS (Wall Street) yang menguat pada perdagangan Jumat. Indeks S&P 500 dan Dow Jones pada tercatat naik masing-masing 1%, dan Nasdaq 0,9%.
Jika bursa Asia mengikuti pergerakan Wall Street, rupiah tentunya akan mendapatkan sentimen positif.
Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR sejak 15 Juni lalu menembus ke atas resisten kuat di kisaran Rp 14.730/US$ yang merupakan FibonacciRetracement61,8%. Sejak saat itu, rupiah terus mengalami tekanan.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
![]() Foto: Refinitiv |
Rupiah sampai saat ini masih berada di atas Rp 14.730/US$, yang memberikan tekanan semakin besar.
Resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.950/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.970/US$ sebelum menuju Rp 15.000/US$.
Sementara itu, selama mampu bertahan di bawah resisten, rupiah berpeluang menguat melihat indikator Stochastic pada grafik harian kini bergerak naik dan mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic yang berada di wilayah jenuh beli memberikan peluang penguatan rupiah. Apalagi, stochastic pada grafik 1 jam yang digunakan untuk memproyeksikan pergerakan harian sudah berada di dekat wilayah jenuh beli, sehingga ruang penguatan rupiah menjadi lebih besar.
Rupiah saat ini masih tertahan support, di kisaran Rp 14.900/US$ hingga Rp14.890/US$, jika ditembus, ada peluang ke Rp 14.870/US$ - Rp 14.860/US$.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
