Dapat Kontrak Baru, Saham ADHI Malah Melemah
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konstruksi pelat merah, Adhi Karya (ADHI), bergerak di zona merah pada perdagangan sesi I Jumat (1/7), meskipun perusahaan baru mengumumkan perolehan kontrak baru.
Saham emiten BUMN karya tersebut turun 2,60% ke posisi Rp 750/saham dengan total transaksi mencapai Rp 11,46 miliar. Transaksi yang tergolong ramai pada sesi pertama ini dilakukan sebanyak 2.562 kali dan melibatkan 15,28 juta saham.
Kondisi ini memperburuk kinerja saham ADHI yang dalam sepekan turun 7,98% dan sejak awal tahun telah melemah 16,20%. Kapitalisasi pasar perusahaan tercatat senilai Rp 2,67 triliun.
Jumat pagi ini, lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, ADHI menyampaikan laporan informasi terbaru terkait perolehan kontrak bendungan di Gowa, Sulawesi Selatan. Kontrak pekerjaan Bendungan Jenelata di Kabupaten Gowa tersebut senilai Rp 4,15 triliun, dengan porsi pengerjaan Adhi Karya sebesar 22,15%.
Proyek tersebut dilakukan ADHI bersama emiten pelat merah lain yaitu Wijaya Karya (WIKA) dan perusahaan asing China CAMC Engineering Co., Ltd. dan telah dilakukan penandatanganan kontrak.
Hingga Mei 2022, ADHI telah merealisasikan perolehan kontrak baru sebesar Rp 9,9 triliun. Jumlah tersebut naik sebesar 98% dibandingkan dengan perolehan kontrak pada Mei 2021 yang lalu sebesar Rp 5 triliun.
Beberapa kontrak baru yang didapatkan perseroan pada Mei 2022, di antaranya Pekerjaan Jalan Tol Yogyakarta - Bawen seksi 6, dan pembangunan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Cibitung.
Pada kuartal pertama tahun ini ADHI mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,99 triliun dengan laba bersih sejumlah Rp 8,68 miliar. Liabilitas perusahaan tercatat berada di angka 32,91 triliun dan ekuitas senilai Rp 5,89 triliun. Sementara itu cash fllow perusahaan tercatat negatif (-) 1,96 triliun.
TIM RISET CNBC INDONESIA