Sesi 2 Baru Mulai IHSG Kejeblos ke Zona Merah, Ada Apa?

Putra, CNBC Indonesia
30 June 2022 13:56
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi jelang penutupan perdagangan akhir bulan Juni (30/6/22). Pada 13:50 WIB terpantau IHSG terkoreksi 0,03% ke level 6.940,55. Koreksi ini melanjutkan tren koreksi tiga hari beruntun di pasar modal lokal.

Kekhawatiran ekonomi saat ini akan terus membebani pasar.Tingkat inflasi yang tinggi masih menjadi risiko terbesar atas aset keuangan. Hal ini yang menyebabkan investor cenderung pesimis untuk terus berada di pasar saham.

Sentimen masih di dominasi oleh Amerika Serikat (AS), saat berbicara di European Central Bank Forum, Powell menyatakan tidak bisa menjamin perekonomian AS terhindar dari resesi akibat kenaikan suku bunga agresif. Pernyataan tersebut menegaskan The Fed akan terus menaikkan suku bunga untuk menurunkan inflasi, meski perekonomian AS berisiko mengalami resesi.

Pada pembacaan terakhir angka pertumbuhan ekonomi AS, produk domestik bruto (PDB)Negeri Paman Sam terkontraksi 1,6% pada kuartal I-2022. Angka aktual tersebut menunjukkan kontraksi yang lebih besar dari pembacaan kedua yang menunjukkan kontraksi 1,5%.

Kekhawatiran atas ekonomi yang melambat dan kenaikan suku bunga yang agresif menghabiskan sebagian besar paruh pertama tahun ini karena investor terus mencari titik terendah dari aksi jual pasar yang masif.

Dalam waktu dekat, The Fed telah melembagakan beberapa kenaikan suku bunga untuk mencoba menahan kenaikan harga yang cepat. Tetapi Powell mengatakan bahwa penting juga untuk menahan ekspektasi inflasi dalam jangka panjang, sehingga tidak mengakar dan menciptakan siklus yang terpenuhi dengan sendirinya.

Dari China, data aktivitas manufaktur yang tercermin pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) periode Juni 2022 versi NBS yang dirilis pada hari ini pukul 09:30 waktu setempat mencatatkan PMI manufaktur China pada bulan ini naik menjadi 50,2, dari sebelumnya pada Mei lalu di angka 49,6.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular