
Jelang Pidato Powell, Wall Street Dibuka Menguat

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) menghijau pada pembukaan perdagangan Rabu (29/6/2022), setelah kemarin mayoritas indeks saham gagal untuk pulih.
Dow Jones melompat 158 poin (+0,5%) di pembukaan dan selang sejam kemudian berbalik menjadi 125,83 poin (+0,41%) ke 31.072,82. Sementara itu, S&P 500 naik 4,45 poin (+0,12%) ke 3.826 dan Nasdaq tumbuh 1,99 poin (+0,02%) ke 11.183,53.
Saham Pinterest melompat lebih dari 3% ketika berita bahwa Direktur Utama Ben Silbermann mengundurkan diri. Sementara itu, saham Carnival ambles 9% setelah Morgan Stanley memangkas target harga perseroan.
"Kami memperkirakan volatilitas yang signifikan pada musim panas ini dengan reli mencengangkan jangka pendek diikuti koreksi yang dipicu oleh kabar ekonomi," tutur analis senior Wells Fargo Christopher Harvey dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.
Investor masih menunggu komentar dari Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) Jerome Powell di forum bank sentral Eropa (ECB). Selain itu, musim rilis kinerja keuangan dari Bed Bath & Beyond, General Mills, dan McCormick juga akan dirilis hari ini.
Presiden The Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan akan mendorong kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin pada pertemuan bank sentral pada Juli jika kondisi ekonomi masih sama di masa mendatang.
Pergerakan hari ini mengekor penurunan tajam mayoritas indeks utama kemarin, di mana indeks Dow Jones anjlok lebih dari 1,5%. Sedangkan, indeks S&P 500 dan Nasdaq ambles yang masing-masing sebesar 2% dan 3%.
Indeks acuan tersebut sempat memulai sesi dengan kenaikan yang tajam, tapi rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mengecewakan menghentikan kenaikan dan mengirim indeks saham jatuh.
Ketika kuartal II-2022 akan berakhir pada Kamis (30/6), kekhawatiran akan resesi meningkat kembali. Kekhawatiran atas ekonomi yang melambat dan kenaikan suku bunga yang agresif menghabiskan sebagian besar paruh pertama tahun ini karena investor terus mencari titik terendah dari aksi jual pasar yang ganas.
Indeks S&P 500 anjlok 20% di sepanjang tahun ini dan berada di jalurnya sebagai paruh pertama tahun terburuk sejak 1970, ketika indeks kehilangan 21,01%. Sementara itu, secara triwulanan, baik indeks Dow Jones dan indeks S&P 500 berada di jalur untuk kinerja terburuk mereka sejak 2020. Nasdaq menuju periode tiga bulan terburuk sejak 2008.
Semua indeks berakhir di zona negatif kemarin, kecuali saham energi karena melonjak 2,7% dipicu oleh harga minyak yang reli. Saham Nike ambles 7% setelah memperingatkan biaya transportasi yang lebih tinggi dan penundaan pengiriman kemungkinan akan tetap ada.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jelang Rilis Kinerja Nvidia, Nasdaq & S&P500 Tergelincir