
Utang Garuda, Komisaris OASA-GOTO, Hingga Dividen ERAA-INDR

7. Indo-Rama Bagikan Dividen Rp 940/Saham, Simak Jadwalnya!
Emiten milik taipan RI Sri Prakash Lohia di mana dirinya juga menjabat sebagai Presiden Komisaris, PT Indo-Rama Synthetics Tbk (INDR) bakal membagikan dividen total Rp 615,09 miliar atau Rp 940 per saham.
Hal itu tertuang dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INDR yang digelar pada 24 Juni 2022.
Hasil RUPST menyetujui penggunaan laba bersih konsolidasian Perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2021 sebesar US$ 84.569.922 ditetapkan penggunaannya sebagai berikut
-Sebesar US$ 1.000 dibukukan sebagai cadangan, guna memenuhi ketentuan Pasal 70 dan 71 UUPT serta Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.
-Sebesar Rp 615.090.604.580 setara US$ 41.462.124 berdasarkan kurs transaksi tengah Bank Indonesia tanggal 24 Juni 2022 ( US$ 1 = Rp 14.835) akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada 654.351.707 saham yaitu sebesar Rp 940 per saham kepada para pemegang saham yang berhak.
-Sebesar US$ 43.106.798 dibukukan sebagai laba ditahan.
Simak jadwal pembagian dividennya sebagai berikut:
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 04 Juli 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 05 Juli 2022
-Tanggal Cum Dividen di Pasar Tunai: 06 Juli 2022
-Tanggal Ex Dividen di Pasar Tunai: 07 Juli 2022
-Tanggal Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai: 06 Juli 2022
-Tanggal Pembayaran Dividen: 19 Juli 2022
8. Jadi Komisaris Maharaksa (OASA), Cinta Laura Bilang Begini
PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA) mengangkat Hariyadi BS Sukamdani sebagai Komisaris Utama dan Cinta Laura Kiehl sebagai Komisaris.
Selain itu, perusahaan juga mengubah nama menjadi PT Maharaksa Biru Energi Tbk. Hal tersebut telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar Senin (27/6/2022).
Direktur Utama Maharaksa Biru Energi Bobby Gafur Umar mengungkapkan, terkait urusan lingkungan, Energi Baru Terbarukan (EBT) dan bahkan urusan sampah dan limbah, menuntut kepedulian segala lapisan masyarakat. Termasuk kaum milenial, kalangan artis dan selebritas.
"Surprise, kami juga menempatkan artis dan selebriti ternama Cinta Laura sebagai salah seorang Komisaris di Perseroan," kata Bobby dikutip dari detik.com, Selasa (28/6).
Sementara, Hariyadi sudah lama dikenal sebagai pengusaha Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sejak 2014. Karirnya sebagai pengusaha dimulai sejak 1992 ketika ia menjadi Presiden Direktur PT Sahid Detolin Textile.
Selain itu, ia juga menempati posisi tinggi di sejumlah perusahaan di Indonesia seperti PT Spinindo Bina Persada dan PT Jumalindo Aksara Grafika pada 2006 serta sempat menjadi komisaris PT Jamsostek pada 2007-2012.
9. GOTO Gelar RUPS Pertama sejak IPO, Kevin Resmi Jadi Komisaris
Kevin Bryan Aluwi resmi diangkat menjadi Komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Hal itu terungkap dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ("RUPST") yang digelar hari ini, Selasa (28/6/2022).
GoTo menyelenggarakan RUPST untuk pertama kalinya setelah menyelesaikan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) bersejarah di Bursa Efek Indonesia ("BEI") pada April 2022 silam.
Manajemen mengajukan dan memperoleh persetujuan atas sepuluh agenda sebagaimana yang telah disampaikan dalam panggilan RUPST.
Seluruh agenda yang memerlukan persetujuan telah disetujui, termasuk persetujuan atas Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2021, dan pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021.
Sebagai tambahan, para pemegang saham juga menyetujui rencana Perusahaan untuk menerbitkan saham baru tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu sebanyak-banyaknya 10% dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan, untuk dilaksanakan dalam satu tahun sejak tanggal persetujuan.
Manajemen Perusahaan turut melaporkan realisasi penggunaan dana hasil IPO Perusahaan kepada RUPST, sebagai bentuk pertanggungjawaban Perusahaan terhadap rencana hasil penggunaan dana yang telah dijabarkan dalam Prospektus IPO Perusahaan.
Sehubungan dengan pengawasan dan pengurusan Perusahaan, RUPST memutuskan:
● Menerima pengunduran diri Bapak Caesar Sengupta dari jabatannya sebagai Komisaris dan Bapak Kevin Bryan Aluwi dari jabatannya sebagai Direktur Perusahaan, berlaku terhitung sejak ditutupnya RUPST. Bapak Caesar Sengupta akan terus bertindak sebagai Komisaris PT Dompet Karya Anak Bangsa (GoTo Financial).
● Mengangkat Bapak Kevin Bryan Aluwi sebagai Komisaris Perusahaan untuk menggantikan posisi Bapak Caesar Sengupta berlaku terhitung sejak ditutupnya RUPST, untuk masa jabatan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perusahaan.
10. Utang Capai Rp 138 Triliun, Begini Cara Garuda Melunasinya
PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) bakal segera mengeksekusi rencana penyelesaian utang. Eksekusi ini sejalan dengan telah diresmikannya kesepakatan bersama para kreditur.
Ada sejumlah skenario penyelesaian utang tersebut. Salah satunya, skema konversi utang ke saham. Skema ini dilakukan untuk kreditur PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Garuda Indonesia bakal menerbitkan obligasi wajib konversi (OWK). Nilainya Rp 1 triliun. Instrumen ini bakal diserap oleh SMI untuk kemudian dikonversi menjadi ekuitas.
Selanjutnya, untuk financial lease dengan dasar keputusan EDC, skema restrukturisasi penyelesaiannya melalui penjualan atau pengalihan aset pembiayaan. "Bila ada sisa hutang, maka akan diselesaikan dengan skema ekuitas baru dan new coupon debt," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Selasa (28/6/2022).
Lalu, untuk utang kepada LPEI, Himbara, dan Bank Swasta, akan dimodifikasi menjadi long-term loan (LTL). Sementara utang BUMN akan dikonversi menjadi long-term payables (LTP), maka KIK-EBA akan dimodifikasi dengan payment schedule yang diperpanjang.
Sedangkan pemegang Sukuk, Lessors, MRO, dan vendor, yang nilai tagihannya di atas Rp 255 juta, rencananya akan diselesaikan dengan ekuitas baru, new coupon debt, new sukuk, maupun tagihan utang. Sementara vendor lain yang nilai utangnya di bawah Rp 255 juta, akan diselesaikan secara bertahap melalui arus kas operasional persusahaan.
Selain itu, Irfan juga melanjutkan, untuk restrukturiasi kontrak sewa pesawat narrow-body hingga Desember 2022 dan wide-body hingga 30 Juni 2023. Untuk pesawat narrow-body, berhasil menurunkan lease rates sebesar 31% dan untuk wide-body berhasil diturunkan sebesar 55%.
Sedangkan untuk restrukturiasi non kontrak sewa pesawat, untuk konversi utang ke ekuitas dimana sebagian utang kreditur Garuda akan dikonversi menjadi ekuitas di Garuda. Ekuitas baru tersebut, setelah dikombinasikan dengan surat utang baru, akan memberikan tinggal recovery sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian perdamaian.
Kemudian, untuk surat utang baru, skema restrukturisasi surat utang dengan tenor panjang dan tingkat bunga rendah, yang setelah dikombinasikan dengan ekuitas, akan memberikan tingkat recovery sesuai dengan ketentuan dam perjanjian perdamaian.
"LTL dan LTP, pinjaman bank dan tagihan vendor dengan tenor panjang dan tingkat suku bunga atau kompensasi keterlambatan pembayaran yang rendah," jelasnya.
11. Duh! Emiten di Sektor EBT Ini Tak Memiliki Pendapatan
PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) telah merilis hasil kinerja kuartal pertama 2022. Hasilnya, perusahaan ini tidak mencatat pemasukan.
Berdasarkan laporan keuangan, Selasa (28/6/2022), pendapatan usaha perusahaan tercatat nihil. Padahal, TGRA masih membukukan pendapatan Rp 2,29 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Perusahaan pun mencatat kerugian kotor Rp 2,92 miliar. Selain akibat tidak adanya pemasukan, kerugian ini juga lantaran TGRA mencatat beban pokok penjualan Rp 2,92 miliar.
Beban pokok bahkan naik sekitar 54% secara tahunan dari sebelumnya Rp 1,89 miliar. Tekanan pada laporan keuangan semakin besar setelah TGRA mencatat beban usaha Rp 1,1 miliar. Beban ini turut membuat TGRA membukukan rugi usaha Rp 4,03 triliun.
Beruntung, TGRA masih mencatat penghasilan lain-lain Rp 3,55 miliar. Pencatatan ini yang membuat rugi usaha hanya tercatat Rp 429,92 miliar. Nilai ini bahkan jauh lebih kecil dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 1,46 miliar.
TGRA merupakan emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak di sektor energi baru terbarukan (EBT). Persuhaan memiliki sejumlah proyek EBT seperti PLTMH SISIRA dengan kapasitas 2x4.9MW, PLTMH Batang Toru-3 berkapasitas 2x5MW dan PLTMH Batang Toru-4 berkapasitas 2x5MW, sehingga total kapasitas PLTMH yang ditargetkan mulai tahun 2022 adalah sebesar 29,8 MW.
12. Erajaya (ERAA) Bayar Dividen Rp 22,8/Saham, Cek Jadwalnya!
PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) bakal membagikan dividen tunai dari Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Perseroan Tahun Buku yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp 22,8 setiap saham atau seluruhnya sebesar Rp 362,48 miliar sebelum pajak.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dikutip Selasa (28/6/2022), dividen tersebut akan dibayarkan atas 15.898.459.500 saham.
Hal itu sesuai dengan keputusan Mata Acara Kedua Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Erajaya Swasembada Tbk yang telah digelar pada hari Kamis, tanggal 23 Juni 2022.
Selain soal dividen, RUPST juga menyetujui perubahan pengurus perseroan. RUPST menyetujui pemberhentian dengan hormat seluruh Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada Susunan Pengurus Perseroan terdahulu yang masa jabatannya telah berakhir pada Rapat ini.
Kemudian, menyetujui mengangkat Bapak I Gusti Putu Suryawirawan sebagai Komisaris Independen Perseroan serta Bapak Jong Woon Kim sebagai Direktur Perseroan.
(vap/vap)[Gambas:Video CNBC]