Saham Gozco Plantations Ambles Terus... Gegara Ini Nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten sawit PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) downtrend tajam dan babak belur.
Awal mula anjloknya harga saham emiten produsen minyak sawit mentah (CPO) dan minyak kernel (PKO) ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang melarang ekspor CPO di tengah kenaikan harga minyak goreng di dalam negeri.
Koreksi tersebut tidak berlangsung lama. Keputusan pemerintah untuk membuka kembali keran ekspor minyak sawit menjadi katalis positif untuk harga saham GZCO.
Harga saham GZCO bahkan sempat mendekati posisi tertinggi tahun ini di Rp 230/unit pada 20 Mei 2022. Hanya terpaut 2 poin dari harga penutupan tertinggi tahun ini di Rp 232/unit pada 18 April 2022.
Namun nasib apes kembali menimpa harga saham GZCO. Setelah menyentuh harga penutupan Rp 230/unit, nilai kapitalisasi pasar GZCO terus tergerus.
Market cap GZCO sudah tergerus 30,29% dalam satu bulan terakhir. Namun di sepanjang tahun ini harga saham GZCO masih terpantau menguat 110,14%.
Sebagai emiten yang bergerak di industri sawit, harga CPO global juga menjadi sentimen yang berpengaruh terhadap harga sahamnya.
Dalam satu bulan terakhir, harga kontrak CPO acuan global tercatat melemah 21,71% ke MYR 4.974/ton. Padahal di akhir April 2022 harga sempat mencapai MYR 7.100/ton.
Saham yang berbasis komoditas seperti GZCO memang memiliki karakteristik musiman atau siklikal. Artinya pergerakan harga sangat terpengaruh pada kondisi siklus komoditas apakah sedang di fase boom atau bust.
Saat periode boom terjadi, kenaikan harga saham tentunya wajar karena peningkatan harga dari produk yang dijual akan berdampak pada kinerja keuangan emiten. Begitu juga sebaliknya saat siklus memasuki periode bust.
Pada kuartal I-2022 harga CPO masih berada di fase uptrend, GZCO pun ikut menikmati berkahnya. Pendapatan perusahaan hingga akhir Maret 2022 tercatat sebesar Rp 152 miliar atau naik 12,6% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 135 miliar.
Dari sisi bottom line, GZCO sukses membalikkan kerugian yang dibukukannya pada kuartal I-2021 sebesar Rp 41,3 miliar menjadi untung bersih Rp 13,7 miliar per akhir Maret 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)