
Kecuali IHSG, Mayoritas Bursa Asia Justru Sumringah

Jakarta, CNBC Indonesia - Mayoritas bursa Asia-Pasifik kembali ditutup menguat pada perdagangan Selasa (28/6/2022). Sentimen positif datang dari China yang akan melonggarkan masa karantina Covid-19 untuk wisatawan asing.
Indeks Shanghai Composite China memimpin penguatan bursa Asia-Pasifik pada hari ini, yakni ditutup melonjak 0,89% ke posisi 3.409,21.
Sedangkan indeks ASX 200 Australia ditutup melompat 0,86% ke 6.763,6, Hang Seng Hong Kong melejit 0,85% ke 22.418,97, Nikkei Jepang menguat 0,66% ke 27.049,47, dan Straits Times Singapura naik tipis 0,09% ke posisi 3.140,21.
Sementara untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada hari ini, yakni ditutup melemah 0,28% ke posisi 6.996,456.
Dari China, kabar baik datang di mana pemerintah setempat akhirnya melonggarkan karantina bagi pelancong internasional.
Para pelancong internasional yang berkunjung ke China hanya diwajibkan karantina di fasilitas darurat penanganan Covid-19 selama tujuh hari, kemudian tiga hari berikutnya boleh dihabiskan di tempat tinggal mereka masing-masing.
Hal tersebut menjadi sinyal kepada pasar bahwa Beijing telah melonggarkan sikap ketatnya dalam memberantas Covid-19.
Sebelumnya pada akhir pekan lalu, pemerintah Beijing mengatakan akan mengizinkan sekolah dasar dan menengah untuk melakukan pembelajaran tatap muka di sekolah.
Begitu juga dengan Shanghai yang telah menyatakan kemenangan atas virus Corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) setelah melaporkan kasus lokal nol untuk pertama kalinya.
Pada Sabtu lalu, jumlah kasus Covid-19 di Negeri Tirai Bambu cenderung sudah lebih rendah dalam beberapa hari terakhir. Komisi pendidikan ibu kota menyatakan semua sekolah dasar dan menengah di ibu kota dapat kembali melakukan tatap muka mulai Senin kemarin.
Shanghai akan secara bertahap melonggarkan untuk makan di restoran mulai 29 Juni di daerah berisiko rendah dan daerah tanpa penyebaran Covid-19. Shanghai juga melaporkan tidak ada kasus lokal baru yang bergejala maupun tidak bergejala.
Sementara itu dari Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka (futures) indeks bursa saham AS juga bergerak menguat, meski sempat mengalami penurunan kemarin.
Investor di Wall Street masih menunggu rilis data ekonomi hari ini, termasuk indeks keyakinan konsumen (IKK) per Juni 2022 dan penjualan rumah per April 2022 untuk mengukur kesehatan ekonomi.
Kekhawatiran terhadap resesi telah meningkat baru-baru ini setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) mencoba untuk meredam inflasi yang melonjak dengan menaikkan suku bunga acuannya secara agresif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perdagangan Perdana di 2024, Bursa Asia Dibuka Beragam
