Melesat Lagi, Dolar Singapura Dekati Rekor Termahal Tahun Ini

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
28 June 2022 13:35
Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Penukaran Uang (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Singapura menguat melawan rupiah pada perdagangan Selasa (28/6/2022) hingga kembali ke atas Rp 10.700/US$. Pergerakan tersebut menegaskan volatilitas tinggi dolar Singapura yang berada di dekat rekor termahal di tahun ini.

Pada pukul 12:18 WIB, dolar Singapura diperdagangkan di kisaran Rp 10.713/SG$, melesat 0,35% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Level termahal tahun ini Rp 10.724/SG$ yang dicapai pada Rabu (22/6/2022) lalu. Sejak saat itu, dolar Singapura berfluktuasi di kisaran Rp 10.700/SG$.

Rilis data inflasi produsen atau indeks harga produsen (producer price index/PPI) besok menjadi perhatian. Sebab, ketika inflasi produsen menanjak maka inflasi konsumen (consumer price index/CPI) kemungkinan akan naik.

CPI inti merupakan acuan Otoritas Moneter Singapura (Monetary Authority of Singapore/MAS) dalam mengetatkan kebijakan moneter.

Sejauh ini, MAS sudah 3 kali mengetatkan kebijakannya, pada Oktober 2021, Januari dan April tahun ini. Tetapi CPI di Singapura masih menanjak.

Data dari Biro Statistik Singapura yang dirilis Jumat pekan lalu menunjukkan inflasi CPI tumbuh 5,6% year-on-year (yoy), dari bulan sebelumnya 5,4% (yoy). Inflasi tersebut merupakan yang tertinggi dalam lebih dari satu dekade terakhir, tepatnya sejak November 2011.

Inflasi CPI inti juga semakin menanjak menjadi 3,6% (yoy) dibandingkan April 3,3% (yoy).

Sementara itu PPI yang akan dirilis besok pada bulan April melesat 29,5% (yoy) yang merupakan rekor tertinggi sepanjang masa.

Jika PPI kembali menanjak, maka ekspektasi MAS akan kembali mengetatkan kebijakannya akan semakin menguat.

Untuk diketahui, di Singapura, tidak ada suku bunga acuan, kebijakannya menggunakan S$NEER (Singapore dollar nominal effective exchange rate), yang terdiri dari kemiringan (slope), lebar (width) dan titik tengah (centre).

Kebijakan moneter, apakah itu longgar atau ketat, dilakukan dengan cara menetapkan kisaran nilai dan nilai tengah dolar Singapura terhadap mata uang negara mitra dagang utama. Kisaran maupun nilai tengah itu tidak diumbar kepada publik.

MAS menaikkan slope pada Oktober 2021 dan Januari lalu, dan pada April kembali dinaikkan plus centre.

Slope berfungsi membuat penguatan/penurunan dolar Singapura lebih cepat/lambat. Ketika slope dinaikkan, maka dolar Singapura bisa menguat lebih cepat, begitu juga sebaliknya.

Kenaikan slope tersebut membuat volatilitas harian dolar Singapura menjadi meningkat.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Ambruk, Kurs Dolar Singapura Cetak Rekor Termahal

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular