
Ngeri-Ngeri Kurang Sedap! IHSG Rawan Longsor Susulan Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) harus berakhir di zona merah pada awal pekan ini, Senin (27/6/2022).
IHSG ambles 0,38% ke 7.016. IHSG sempat terlempar ke luar dari level psikologis 7.000. Namun IHSG berhasil memangkas koreksi di sesi II.
Koreksi IHSG juga bertepatan dengan aksi jual asing. Data perdagangan mencatat, asing net sell sebesar Rp 852 miliar di pasar reguler.
Kinerja IHSG juga menjadi yang paling buruk kemarin. Dari 13 indeks saham acuan Asia Pasifik, hanya IHSG saja yang terkoreksi sementara yang lain menguat.
Untuk diketahui, sentimen yang juga mewarnai perdagangan saham kemarin adalah mulai berlakunya kebijakan penutupan domisili investor.
Konsekuensi dari kebijakan tersebut adalah kini pelaku pasar tak lagi dapat melihat siapa yang bertransaksi saham apakah investor domestik atau asing.
Kebijakan tersebut juga merupakan follow up dari kebijakan sebelumnya berupa penutupan kode broker yang kurang lebih diterapkan 6 bulan lalu.
Namun dampak dari kebijakan tersebut diyakini tidak akan terlalu berpengaruh terhadap aktivitas perdagangan karena investor masih dapat mengakses data tersebut di akhir perdagangan.
Analisis Teknikal
![]() teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode harian (daily) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG dan indikator BB kemarin, pergerakan indeks bergerak menjauhi batas atas BB terdekat di 7.066.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. RSI masih bergerak di level 40-50 dan belum menunjukkan pergerakan berarti.
Apabila menggunakan indikator teknikal lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 masih di bawah garis EMA 26 dan bar histogram bergerak di wilayah negatif.
Untuk hari ini, IHSG berpotensi menguji level psikologis 7.000 terlebih dahulu. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000