
Uang Beredar Tumbuh Melambat, Apa Sebabnya?

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) melaporkan uang beredar pada Mei 2022 tumbuh melambat. Salah satunya adalah perlambatan penyaluran kredit oleh perbankan.
Pada Mei 2022, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) tercatat sebesar Rp7.854,8 triliun. Tumbuh 12,1% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Meski masih tumbuh, tetapi pertumbuhan uang beredar melambat. Pada April 2022, uang beredar tumbuh 13,6% yoy.
"Pertumbuhan M2 pada Mei 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan ekspansi keuangan pemerintah serta penyaluran kredit yang tidak setinggi bulan sebelumnya. Ekspansi keuangan pemerintah tercatat melambat, tercermin dari tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat yang tumbuh 3,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada April 2022 sebesar 22,3% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit pada Mei 2022 tumbuh 8,7% (yoy), relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,9% (yoy)," papar keterangan tertulis BI yang dirilis Senin (27/6/2022).
Di sisi lain, lanjut laporan BI, aktiva luar negeri bersih terkontraksi 2,9% (yoy), membaik dibandingkan dengan kontraksi 4,4% (yoy) pada bulan sebelumnya. Sementara pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) pada Mei 2022 adalah 18,4% (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,6% (yoy).
(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Juli 2022, Uang Beredar Tumbuh Melambat Jadi 9,6%