Rupiah Gagal Nanjak! Padahal Dolar AS Lagi Lesu...
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah sempat menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), sebelum akhirnya kembali terkoreksi hingga di pertengahan perdagangan Jumat (24/6/2022). Padahal, rupiah berhasil menguat kemarin. Apa pemicunya?
Melansir Refinitiv, rupiah di sesi awal perdagangan berhasil menguat 0,01% ke Rp 14.833/US$. Sayangnya, rupiah kembali berbalik arah dan terkoreksi sebanyak 0,07% ke Rp 14.845/US$ pada pukul 11:00 WIB.
Di sepanjang tahun ini, indeks dolar AS yang mengukur performa dolar AS terhadap 6 mata uang dunia lainnya, telah menguat lebih dari 9%.
Namun, pukul 11:00 WIB, indeks dolar AS terpantau melemah 0,15% ke posisi 104,279. Meski indeks dolar AS terkoreksi hari ini, tapi analis masih optimis bahwa si greenback akan bergerak stabil karena potensi resesi yang kian meningkat.
"Dinamika ini biasanya konsisten menjaga ketahanan dolar AS lebih lanjut karena didukung oleh kekhawatiran resesi yang meningkat," tutur Senior Analis FX Strategist Mazen Issa dikutip dari Reuters.
Secara year-to-date, keperkasaan dolar AS membuat Mata Uang Garuda terkoreksi sebanyak 4,1%.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menjelaskan, depresiasi nilai tukar rupiah saat ini cenderung lebih baik atau lebih rendah dibandingkan negara lain.
Rupiah menduduki juara ketiga dengan pelemahan yang lebih sedikit ketimbang mata uang di Asia lainnya. Rupiah hanya kalah dengan dolar Hong Kong yang terkoreksi hanya 0,7% dan dolar Singapura yang melemah 2,7% di hadapan si greenback.
Dalam mengontrol pergerakan rupiah di Tanah Air, BI kata Destry terus berkomitmen untuk melakukan triple intervention melalui pasar spot, pasar Domestic Non Deliverable Forward (DNDF), dan masuk ke dalam pasar obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) jika dibutuhkan.
"Itu juga kalau kondisinya memaksa masuk ke sana. Kita secara berhati-hati melakukan secara mekanisme pasar dan fundamental," ujarnya.
Sebenarnya, terkoreksinya rupiah telah teridentifikasi pada pasar Non-Deliverable Forward (NDF). Rupiah bergerak melemah meski tipis jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan pada Kamis kemarin (23/6).
Periode | Kurs Kamis (23/6) pukul 15:17 WIB | Kurs Jumat (24/6) pukul 11:05 WIB |
1 Pekan | Rp14.828,5 | Rp14.832,1 |
1 Bulan | Rp14.845,5 | Rp14.850,3 |
2 Bulan | Rp14.857,5 | Rp14.868,9 |
3 Bulan | Rp14.877,7 | Rp14.889,3 |
6 Bulan | Rp14.922,2 | Rp14.923,7 |
9 Bulan | Rp14.980,5 | Rp14.991,1 |
1 Tahun | Rp15.075,5 | Rp15.070,6 |
2 Tahun | Rp15.533,0 | Rp15.441,0 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/vap)