TOP GAINERS-LOSERS

RIGS-PAMG Paling Cuan, PBSA-KBLV Kasih Zonk

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
24 June 2022 07:10
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG, Senin (22/11/2021)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia/ IHSG (CNBC Indonesia/Muhammad sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menghijau pada perdagangan Kamis (23/6/2022) kemarin, mengekor kembali bursa Asia-Pasifik yang secara mayoritas ditutup di zona hijau meski investor masih cenderung khawatir dengan kondisi ekonomi global.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,2% ke posisi 6.998,267. IHSG pun mendekati zona psikologisnya di 7.000 kemarin.

Pada perdagangan awal sesi I kemarin, IHSG dibuka terkoreksi tipis dan sempat kembali berfluktuasi. Tetapi selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG langsung terkapar ke zona merah hingga pertengahan perdagangan sesi II.

Pada perdagangan sesi II sekitar pukul 14:30, IHSG langsung berbalik arah ke zona hijau dan berhasil ditutup menguat. Investor asing kembali mencatatkan outflow atau penjualan bersih (net sell) hingga mencapai Rp 1,7 triliun di seluruh pasar pada perdagangan kemarin.

Adapun nilai transaksi indeks pada perdagangan Kamis kemarin mencapai sekitaran Rp 16 triliun dengan melibatkan 24 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,3 juta kali. Sebanyak 185 saham menguat, 332 saham melemah, dan 166 saham stagnan.

Di tengah menguatnya kembali IHSG kemarin, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten bidang penyewaan kapal untuk pengangkutan jalur dalam negeri dan luar negeri yakni PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) memimpin top gainers kemarin, di mana harga sahamnya meroket 24,48% ke posisi harga Rp 890/saham. Saham RIGS sendiri sudah masuk ke jajaran top gainers sejak perdagangan Selasa lalu.

Nilai transaksi saham RIGS pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 30,17 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 36,16 juta lembar saham. Investor asing mengoleksi saham RIGS sebesar Rp 88,28 juta di pasar reguler.

Informasi terakhir yakni RIGS memperoleh dividen dari anak usahanya, PT Batuah Abadi Lines (BAL) senilai Rp 872,12 miliar pada Selasa lalu.

Direksi RIGS menyatakan bahwa ini merupakan pendapatan berupa dividen yang luar biasa sifatnya. Dividen ini didapatkan karena RIGS merupakan pemegang saham utama dari BAL.

"Hadi Sunarto yang merupakan presiden komisaris perseroan menjabat juga selaku komisaris di BAL dan Ibu Kartika Hadi yang merupakan presiden direktur perseroan menjabat juga selaku direktur utama BAL," terang direksi RIGS dalam keterbukaan informasi, Selasa (21/6/2022) lalu.

Dijelaskan pula bahwa dengan diperolehnya dividen, RIGS akan mendapatkan tambahan likuiditas yang nantinya akan digunakan untuk keperluan modal kerja perseroan.

"Dampak penerimaan dividen terhadap posisi keuangan perseroan adalah kenaikan kas perseroan," lanjut direksi RIGS.

Sebelumnya pada 16 Juni 2022, RIGS baru saja mengambil bagian saham baru yang diterbitkan oleh BAL sebanyak 1.070.632 saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 102,35 miliar.

"Tujuan dari transaksi adalah untuk keperluan modal kerja BAL," ungkap direksi.

Selain saham RIGS, terdapat pula saham emiten bidang penyewaan mall dan perhotelan di Mal Pekanbaru yakni PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG), yang harganya terbang 20,99% ke Rp 98/saham.

Nilai transaksi saham PAMG pada perdagangan kemarin mencapai Rp 7,09 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 73,07 juta lembar saham. Tetapi, asing melepas saham PAMG sebesar Rp 7,53 juta di pasar reguler.

Belum ada informasi signifikan mengenai kenaikan saham PAMG. Namun, jika melihat kinerja laporan keuangannya, PAMG berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp 12,82 miliar pada kuartal I-2022. Angka ini tercatat naik 1,15% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 11,67 miliar.

Sebagai Informasi, PT Bima Sakti Pertiwi Tbk (PAMG) bergerak dalam bidang penyewaan pusat pembelanjaan (mall), dan penyewaan bangunan hotel, yang berada di Mal Pekanbaru. Perusahaan memulai operasi komersial pada tanggal 8 November 2003.

Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19 di Riau, PAMG meyakini bisnis pusat perbelanjaan akan cukup menjanjikan pada 2022.

Perusahaan sedang melakukan penjajakan kerja sama dengan tenant besar yang diharapkan dapat memberikan nilai signifikan bagi Mal Pekanbaru yang bertujuan untuk menjadikan Mal Pekanbaru sebagai destinasi pusat perbelanjaan bagi masyarakat di Riau.

Saat IHSG ditutup rebound ke zona hijau kemarin, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten konstruksi yakni PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) menjadi salah satu saham yang masuk ke jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Saham PBSA ditutup ambles 6,86% ke posisi harga Rp 326/saham. Dengan ini, maka saham PBSA terkena batas auto rejection bawah (ARB) kemarin.

Nilai transaksi saham PBSA pada perdagangan kemarin mencapai Rp 101,25 juta dengan volume transaksi yang diperdagangkan hanya sebanyak 309.100 lembar saham. Investor asing melepas saham PBSA sebesar Rp 2,39 juta di pasar reguler.

Amblesnya harga saham PBSA terjadi jelang berakhirnya periode pemecahan nilai nominal saham (stock split), di mana harga baru pasca-stock split akan di mulai pada hari ini, 24 Juni 2022.

Sebelumnya, perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang telah digelar tanggal 27 Mei 2022 lalu.

Dengan disetujuinya stock split dengan rasio 1:2, sehingga nilai masing-masing saham berubah dari semula Rp 100 menjadi Rp 50 dan jumlah saham yang telah disetor/ditempatkan berubah dari semula sejumlah 1.500.000.000 saham menjadi 3.000.000.000 saham.

"Sebagai tindak lanjut dari pemecahan nilai nominal saham (Stock Split) tersebut, Perseroan akan mengubah Pasal 4 ayat (1) dan (2) Anggaran Dasar Perseroan," ungkap manajemen.

Adapun hari ini merupakan periode terakhir stock split PBSA, di mana harga baru akan diterapkan pada awal perdagangan sesi I hari ini.

Selain saham PBSA, terdapat pula saham emiten penyedia layanan melalui jaringan komunikasi broadband dan distribusi berbagai sinyal elektronik melalui jaringan yakni PT First Media Tbk (KLBV). Saham KLBV pun ambrol 6,85% ke Rp 272/saham dan juga menyentuh batas ARB-nya kemarin.

Nilai transaksi saham KBLV pada perdagangan kemarin mencapai Rp 30,14 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 96,11 juta lembar saham. Investor asing juga melepasnya sebanyak Rp 5,88 juta di pasar reguler.

Penurunan saham KBLV dipicu oleh kabar terbaru di mana KBLV telah menyelesaikan transaksi penjualan dan pengalihan seluruh kepemilikan sahamnya di PT Link Net Tbk (LINK) kepada Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd. (AII) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) pada Rabu lalu.

Dengan demikian, First Media telah menjual dan mengalihkan seluruh kepemilikannya di Link Net yang mencapai 798.969.286 saham atau setara 29,04% dari seluruh saham Link Net. Dengan melepas seluruh kepemilikan ini, KBLV mengantongi dana segar hingga Rp 3,83 triliun.

Manajemen mengungkapkan, dana yang didapat transaksi tersebut akan digunakan First Media untuk memperkuat struktur keuangannya, termasuk melunasi fasilitas pinjaman yang ada, serta untuk berinvestasi dalam bisnis-bisnis berprospek melalui anak-anak usahanya.

Dengan industri digital yang telah menjadi lanskap bisnis baru di dunia dan pertumbuhan eksponensial konsumsi media digital di Indonesia, First Media berfokus dalam mengembangkan bisnis di bidang media, pembuatan konten dan penyiaran televisi digital.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular