BRI Siap Ambil Posisi Market Leader ESG Company

Khoirul Anam, CNBC Indonesia
23 June 2022 17:31
Direktur Utama BRI, Sunarso bersama jajaran manajemen lainnya tengah memaparkan perihal obligasi berkelanjutan.
Foto: Dok: BRI

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) baru-baru ini menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I atau Green Bond. Adapun BRI menargetkan penghimpunan dana sebesar Rp 15 triliun dengan jumlah emisi tahap I pada 2022 sebanyak-banyaknya Rp 5 triliun. 

Direktur Utama BRI Sunarso menjelaskan, hasil penghimpunan dana tersebut akan digunakan sesuai ketentuan POJK60/2017 tentang Penerbitan dan Persyaratan Efek Bersifat Utang Berwawasan Lingkungan (green bond). Di mana mengalokasikan paling sedikit 70% untuk kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang termasuk dalam kriteria Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) yang baru, sedang berjalan, atau telah selesai sesuai dengan Kerangka Kerja Obligasi.

"Jaminan dari Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 tersebut adalah Clean Basis dan memiliki tenor 370 hari, 3 tahun, dan 5 tahun, dengan tingkat suku bunga yang belum ditentukan, namun akan dibayarkan secara triwulanan dengan perhitungan 30/360. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah memberikan peringkat idAAA kepada BRI Green Bond tersebut," kata Sunarso dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (23/6/2022).

Sektor KUBL yang akan menjadi sasaran Green Bond BRI meliputi energi terbarukan, efisiensi energi, pencegahan dan pengendalian polusi, serta pengelolaan SDA dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Di samping itu, untuk konservasi keanekaragaman hayati darat dan air, transportasi ramah lingkungan, pengelolaan air dan limbah berkelanjutan, adaptasi perubahan iklim, produk yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya dan menghasilkan lebih sedikit polusi, bangunan berwawasan lingkungan, serta kegiatan usaha dan/atau kegiatan lain yang berwawasan lingkungan lainnya.

"Isu climate change saat ini masih menjadi perbincangan di berbagai negara dan munculnya berbagai dampak dari perubahan iklim tersebut banyak menyita perhatian berbagai perusahaan. Salah satunya adalah industri perbankan yang kini tidak hanya memperhatikan faktor profitabilitas, namun juga faktor ekonomi, lingkungan, sosial, dan tata kelola untuk mencapai keuangan berkelanjutan. Karena sektor jasa keuangan, khususnya perbankan dan utamanya BRI, memiliki peran penting dalam mempercepat proses pemulihan ekonomi melalui perubahan pola bisnis konvensional menjadi berkelanjutan," tambah Sunarso. 

Lebih lanjut, Sunarso menjelaskan, BRI bertekad menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan hidup. Komitmen BRI terhadap ESG dibuktikan dengan meningkatkan jumlah pembiayaan dan proporsi kredit yang disalurkan untuk kegiatan usaha berkelanjutan. 

Adapun hingga Maret 2022, BRI telah memberikan pembiayaan kepada kegiatan usaha yang berkelanjutan mencapai Rp639,9 triliun atau setara dengan 65,6% dari total pinjaman. Jumlah tersebut meningkat 13,4% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp564,0 triliun atau dengan proporsi 62,9% dari total pinjaman. 

"Melalui penerbitan Green Bond ini semakin mengukuhkan posisi BRI sebagai market leader penerapan ESG di Indonesia. ESG ini memiliki peranan penting untuk mendukung sustainability atau pun keberlanjutan kehidupan manusia serta mendorong tingkat kemakmuran ataupun prosperity," kata Sunarso. 

Di samping itu, BRI melihat bahwa pelaku usaha segmen UMKM yang merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia ini memegang peranan penting dalam penerapan prinsip-prinsip ESG, terutama di masa sekarang dan masa depan.

"Oleh karena itu, menjadi hal yang krusial untuk memberikan edukasi dan meningkatkan awareness kepada para pelaku UMKM untuk memastikan keberlanjutan usaha mereka melalui penerapan prinsip-prinsip ESG," tukas Sunarso. 

Sementara itu, Penjamin Pelaksana dalam emisi Green Bond tersebut adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas.

Berikut perkiraan periode penawaran awal hingga listing di PT Bursa Efek Indonesia.

Tanggal Penawaran Awal : 23 Juni s.d. selambat-lambatnya 1 Juli 2022
Tanggal Pernyataan Efektif : 12 Juli 2022
Tanggal Penawaran Umum : 14-15 Juli 2022
Tanggal penjatahan : 18 Juli 2022
Tanggal pembayaran dari investor : 19 Juli 2022
Tanggal distribusi obligasi : 20 Juli 2022
Tanggal Pencatatan : 21 Juli 2022


(bul/bul)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rilis Green Bond Rp 5 T, BRI Dapat Apresiasi dari Pengamat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular