
BI Tahan Suku Bunga Sesuai Prediksi, IHSG Berakhir Menghijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses rebound di sesi II dan mengakhiri perdagangan Kamis (23/6/2022) di zona positif.
IHSG ditutup menguat 0,2% di 6.998,27 mendekati level psikologis 7.000. Namun asing tetap mencatatkan outflow.
Data perdagangan mencatat, asing net sell Rp 311 miliar di pasar reguler. Saham BBRI dan TLKM paling banyak dilepas asing dengan net sell Rp 164 miliar dan Rp 55 miliar.
Sedangkan saham HRUM dan ADMR menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy masing-masing Rp 50 miliar dan Rp 32 miliar.
Pergerakan IHSG juga mengekor mayoritas indeks saham utama Benua Asia yang berakhir di zona positif hari ini.
Indeks Shanghai Composite dan Hang Seng memimpin penguatan dengan apresiasi masing-masing sebesar 1,62% dan 1,26%.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan kebijakan suku bunga 7 day reverse repo di 3,5% sesuai dengan perkiraan pasar.
Meski suku bunga ditahan, BI melakukan normalisasi likuiditas melalui kenaikan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah.
Dalam konferensi pers-nya siang ini, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan beberapa pokok utama cermatan BI.
Faktor risiko yang terus diperhatikan adalah berlanjutnya tensi geopolitik Rusia-Ukraina, kebijakan proteksionisme yang memicu krisis pangan global serta agresivitas pengetatan moneter global.
Ketiga faktor tersebut membuat BI merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 3% untuk tahun ini dari sebelumnya 3,4%.
Namun BI tetap mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi domestik di kisaran 4,5-5,3% untuk tahun 2022 di tengah tren pemulihan yang berlanjut.
Di sisi lain BI juga memperkirakan inflasi akhir tahun bisa mencapai 4,2%, sedikit di atas sasaran target BI tetapi masih terjaga.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000