Ini Jurus BI Jaga Rupiah dari Amukan Dolar AS
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menyadari situasi nilai tukar rupiah yang tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian global yang tinggi.
Rupiah melemah sebesar 1,93% dibandingkan akhir Mei 2022.
"Depresiasi terjadi karena meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global akibat pengetatan moneter di berbagai negara untuk menekan inflasi," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Kamis (23/6/2022)
Perry menjelaskan, sekalipun rupiah tertekan namun sejauh ini pasokan valuta asing (valas) masih terjaga. Sehingga mekanisme pasar tetap berjalan. Rupiah pun tidak melemah dalam seperti banyak negara lainnya.
"BI ke depan akan terus mencermati pasokan valas dan memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah dan nilai fundamental untuk mendukung pengendalian inflasi," jelasnya.
BI juga siap mengambil langkah intervensi apabila diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
(mij/mij)