
Mohon Doa Restu! IHSG Mau Melipir ke Zona Hijau di Sesi 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 0,52% ke 6.947,89 pada perdagangan sesi I, Kamis (23/6/2022).
IHSG bergerak di rentang 6.920,73 sebagai posisi terendah dan 6.995,08 sebagai level tertinggi perdagangan hingga siang hari ini.
IHSG masih susah menyentuh level psikologis 7.000 lagi. Aksi jual asing turut menekan kinerja IHSG. Data perdagangan mencatat asing net sell Rp 186 miliar di pasar reguler hingga istirahat siang.
Kinerja IHSG justru berkebalikan dengan mayoritas indeks saham utama Asia lain yang bergerak di zona hijau.
Indeks Hang Seng yang kemarin terpuruk hari ini balas dendam dengan penguatan 0,96% dan disusul indeks Shanghai Composite yang melesat 0,58%.
Dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan moneter suku bunga acuannya hari ini.
Setelah sekian lama menahan BI 7 Day Reverse Repo Rate di 3,5%, bank sentral nasional tampaknya tidak akan terburu-buru.
"Kebijakan moneter akan terus pro-stability. Dengan inflasi yang rendah, kita tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo.
Dalam sepekan terakhir, IHSG sebenarnya bergerak di rentang 6.860-7.138 seiring dengan fokus pasar yang menanti kebijakan dari BI.
Analisis Teknikal
![]() Teknikal |
Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Bollinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).
Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB sesi I, cenderung bergerak turun dan gagal mempertahankan posisinya di batas atas BB terdekat di 6.982.
Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.
Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.
Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Indikator RSI cenderung turun ke 41,88 mengindikasikan penguatan momentum jual tetapi masih jauh dari area jenuh jual.
Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di bawah garis EMA 26, hanya saja bar histogram masih bergerak di zona negatif.
IHSG kemungkinan masih akan terkonsolidasi di sesi II. Level support terdekat IHSG berada di 6.886 sedangkan level resisten terdekat di 6.982.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sudah Jenuh Beli, Kayaknya Susah Nih IHSG Balik Hijau Sesi 2