Kasikornbank Ambil Alih Bank Maspion, Rampung 1 November

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
23 June 2022 13:54
Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Foto: Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) dan Kasikornbank Public Company Limited (KBank) secara resmi mengumumkan jadwal akuisisi diikuti dengan rights issue, yang diharapkan rampung pada 1 November 2022.

KBank yang berkantor pusat di Thailand akan menempatkan Bank Maspion di bawah Kasikorn Vision Financial Company Pte Ltd (KVF). Entitas yang baru dibentuk di Singapura pada 28 Oktober 2021.

KVF, yang dimiliki 100% oleh KBank, berencana mengambil alih Bank Maspion, yang akan mengakibatkan KVF bersama-sama dengan KBank memiliki sedikitnya 67,5% dari jumlah saham yang ditempatkan dan disetor dalam Bank Maspion.

"KVF adalah suatu perusahaan holding bank atau lembaga keuangan termasuk perusahaan holding perusahaan asuransi," tertulis dalam keterbukaan informasi, dikutip Kamis (23/6/2022).

KBank saat ini beroperasi di China, Hongkong, Vietnam, Kamboja, Laos dan memiliki kantor perwakilan di Myanmar, Jepang dan oleh karena itu membangun kehadirannya di Indonesia akan menjadi suatu milestone yang signifikan bagi KBank.

Menurut KBank, Indonesia adalah pemain terbesar di kawasan AEC (ASEAN Economic Community) dengan populasi yang cukup besar dan GDP lebih dari US$ 1 triliun. Indonesia telah mengundang banyak minat dari investor asing termasuk dari kalangan pebisnis Thailand yang juga berniat melakukan ekspansi ke Indonesia.

"Oleh karena itu, memiliki suatu presence di Indonesia akan memberikan KBank kesempatan untuk melayani bisnis yang berasal dari Thailand di Indonesia sekaligus memberikan kesempatan kepada bisnis Indonesia untuk meningkatkan hubungan regional dengan KBank dan memperluas usahanya ke luar Indonesia," jelas keterbukaan informasi.

Beriringan dengan usaha KBank untuk memenuhi aspirasinya, KBank juga bermaksud untuk berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia dengan mendukung Perseroan dalam meningkatkan pemberian pinjaman kepada UMKM dan menggunakan kekuatan perbankan digitalnya untuk menjangkau sektor-sektor yang kurang terlayani.

Dalam aksi ini, KVF akan melaksanakan dua tahap transaksi sebelum keluar menjadi pemegang saham pengendali BMAS. Pada tahap awal, perusahaan akan membeli 1.333.482.808 lembar saham dari para penjual atau setara 30,01%.

Perincian saham yang dibeli KVF yakni dari PT Alim Investindo sebanyak 8,17%, PT Maspion 12,46%, PT Husin Investama 2,81%, PT Maspion Investindo 2,46%, Alim Markus 1,22%, Alim Mulia Sastra 0,98%, Alim Prakasa 0,98%, Gunardi 0,44%, dan Alim Puspita 0,49%.

Hasilnya, setelah penjualan, maka kepemilikan BMAS menjadi PT Alim Investindo 53,84%, PT Guna Investindo 5,87%, KBank 9,99%, KVF 30,01% dan masyarakat 0,29%.

Setelah aksi korporasi jual beli selesai, selanjutnya BMAS akan melakukan rights issue di mana setelah itu modal inti perseroan akan meningkat menjadi sekurang-kurangnya Rp 3 triliun.

Aksi korporasi rights issue dengan asumsi masyarakat tidak menggunakan haknya, maka struktur BMAS akan berubah menjadi PT Alim Investindo 29,22%, PT Guna Investindo 3,03%, KBank 5,16%, KVF 62,44 %, dan masyarakat 0,15%.

Selanjutnya dijelaskan dalam rencana aksi korporasi bahwa KVF akan menggunakan kas internal sebagai sumber dana pengambilalihan saham BMAS. Perusahaan sebelumnya sudah disuntik oleh KBank sebagai pemegang saham pengendali terakhir.

"KVF dengan ini menyatakan bahwa dana yang digunakan untuk melakukan pengambilalihan atas BMAS tidak bersumber dari pinjaman apapun atau fasilitas pembiayaan dalam bentuk apapun dari bank dan/atau pihak lain di Indonesia dan/atau bersumber dari dan bukan untuk tujuan pencucian uang," jelas perusahaan lebih lanjut.

Keterbukaan yang sama juga menyebutkan tidak ada perubahan yang akan merugikan syarat dan ketentuan ketenagakerjaan setelah aksi korporasi.

"Perseroan tidak akan memberhentikan karyawan sebagai akibat dari pengambilalihan," jelas keterbukaan informasi.

Meski karyawan tidak berdampak, KVF akan mencalonkan direktur dan komisaris baru sebagai dampak dari pengambilalihan.

Berikut adalah jadwal pengambilalihan:
1 Pengajuan permohonan Fit & Proper test ke OJK 2 Juni 2022
2 Pengumuman ringkasan Rancangan Pengambilalihan di surat kabar harian nasional 22 Juni 2022
3 Pengumuman Pengambilalihan kepada karyawan 22 Juni 2022
4 Pengajuan agenda RUPSLB kepada OJK 30 Juni 2022
5 Hari terakhir jangka waktu tunggu untuk penyampaian keberatan kreditur 6 Juli 2022
6 Pengumuman RUPSLB 7 Juli 2022
7 Perkiraan diterimanya pemberitahuan OJK bahwa Pengambilalihan dapat dilaksanakan 13 Juli 2022
8 Pemanggilan RUPSLB 22 Juli 2022
9 Penyampaian pernyataan pendaftaran ke OJK 1 Agustus 2022
10 Pelaksanaan RUPSLB 15 Agustus 2022
11 Pengajuan ke OJK mengenai izin pengambilalihan Perseroan 19 Agustus 2022
12 Perkiraan diterbitkannya persetujuan Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit & Proper Test) dan persetujuan pengambilalihan dari OJK 30 September 2022
13 Perkiraan pernyataan pendaftaran menjadi efektif 30 September 2022
14 Penyelesaian pengalihan Saham Yang Dijual 11 Oktober 2022

15 Penyelesaian PMHMETD 31 Oktober 2022
16 Penandatanganan Akta Pengambilalihan 31 Oktober 2022
17 Pengajuan pemberitahuan perubahan pemegang saham dan perubahan Anggaran Dasar kepada Kemenkumham 31 Oktober 2022
18 Perkiraan diterimanya persetujuan Kemkumham 1 November 2022


(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular