
Miliarder Ini Berniat Selamatkan Dua Perusahaan Kripto

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak perusahaan kripto mulai terguncang setelah adanya kejatuhan dua kripto besutan Terra yakni Terra Luna (LUNA) dan TerraUSD (UST). Perusahaan-perusahaan kripto, termasuk bursa kripto banyak yang melakukan berbagai cara agar usahanya dapat berjalan normal.
Ada yang terpaksa melakukan pemangkasan karyawan. Bahkan, ada yang berusaha selamat dengan cara yang ekstrim, yakni menangguhkan layanan keuangannya untuk nasabah.
Untuk cara yang kedua, hal ini justru makin memperburuk kejatuhan pasar kripto. Cara ini dilakukan sebagian besar oleh perusahaan pinjaman kripto, di mana salah satunya yakni Celsius Network.
Kembali ke cara pertama atau dengan cara pemangkasan karyawan, beberapa perusahaan kripto seperti BlockFi dan Voyager Digital terpaksa melakukan cara ini karena mereka saat ini sedang menghadapi kesulitan keuangan akibat kejatuhan pasar kripto yang di mulai pada awal bulan lalu.
Perusahaan-perusahaan tersebut tentunya sangat sulit untuk meminta bantuan kepada perbankan atau lembaga konvensional, karena usahanya memang cenderung sulit dilacak. Alhasil, mereka harus meminta bantuan kepada rekan sesamanya yang usahanya masih berjalan normal.
Namun pada Selasa lalu, miliarder kripto sekaligus CEO dari bursa kripto terbesar kedua di dunia, FTX yakni Samuel Bankman-Fried berniat untuk menyelamatkan BlockFi dan Voyager Digital.
Bankman-Fried telah menandatangani kesepakatan untuk menyelamatkan dua perusahaan dalam beberapa minggu kedepan.
Melalui FTX, Bankman-Fried sepakat untuk memberikan fasilitas kredit kepada BlockFi senilai US$ 250 juta atau sekitar Rp 3,71 triliun (asumsi kurs Rp 14.830/US$). Bankman-Fried mengatakan pembiayaan akan membantu BlockFi "menavigasi pasar dari posisi yang kuat."
"Kami berniat dan serius untuk menyelamatkan ekosistem aset digital dan pelanggannya," katanya melalui cuitan Twitter.
Hal ini dilakukan oleh Bankman-Fried setelah BlockFi akan memberhentikan sebanyak 20% karyawannya, sebagai efek dari kejatuhan pasar kripto.
Sementara itu, sebuah laporan dari The Block pada awal bulan ini mengatakan bahwa BlockFi sedang dalam pembicaraan untuk mengumpulkan dana dalam kesepakatan yang menilai perusahaan sebesar US$ 1 miliar, turun dari US$ 3 miliar tahun lalu.
Zac Prince, pendiri sekaligus CEO BlockFi, mengatakan bahwa kesepakatan dengan FTX lebih dari sekadar putaran utang. Mereka melakukan kesepakatan juga untuk membangun kerjasama untuk mencapai kolaborasi dan inovasi masa depan.
Sementara itu pada pekan lalu, menurut Alameda Research, firma riset kuantitatif Bankman-Fried, FTX akan memberikan bantuan pembiayaan kepada Voyager Digital sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,4 triliun.
Bantuan dana tersebut terdiri dari kredit US$ 200 juta dalam bentuk uang tunai dan stablecoin USD Coin (USDC), serta fasilitas revolving 15.000-Bitcoin yang terpisah dengan nilai sekitar US$ 300 juta, berdasarkan harga Bitcoin saat ini.
Voyager yang bernasib sama seperti BlockFi disebabkan oleh adanya krisis likuiditas yang menimpa perusahaan pinjaman kripto sejenis Celsius yakni Three Arrows Capital (3AC).
Voyager terpaksa menanggung kerugian sebesar US$ 650 juta atas pinjaman yang diberikan kepada 3AC jika perusahaan gagal membayar. 3AC telah meminjam 15.250 Bitcoin, bernilai lebih dari US$ 300 juta dan stablecoin USDC senilai US$ 350 juta dari Voyager.
Bankman-Fried merupakan salah satu orang terkaya di industri kripto, dengan perkiraan kekayaan bersihnya mencapai US$ 20,5 miliar atau sekitar Rp 304 triliun, menurut Forbes.
Pria berusia 30 tahun itu telah muncul sebagai penyelamat bagi pasar kripto, di mana ia mengelontorkan dana sebesar cukup besar untuk menyelamatkan perusahaan-perusahaan kripto yang ikut terkena imbas dari krisis likuditas para debitur.
Dalam sebuah wawancara dengan NPR, Bankman-Fried mengatakan dia merasa pertukarannya memiliki "tanggung jawab untuk secara serius mempertimbangkan untuk masuk, bahkan jika itu merugikan diri kita sendiri, untuk membendung penularan."
Tindakannya menyoroti bagaimana kurangnya regulasi untuk industri kripto, di mana perusahaan cukup sulit untuk meminta dana talangan kepada pemerintah federal ketika mereka sedang dilanda kesulitan keuangan.
