Bitcoin Chaos, Pemerintah El Salvador: Nikmati Saja!

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
Rabu, 22/06/2022 16:00 WIB
Foto: Bitcoin. (REUTERS/Jose Cabezas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga Bitcoin hingga saat ini masih diperdagangkan di kisaran harga US$ 20.000, meski pada Selasa malam sempat menguat ke kisaran US$ 21.000.

Sebelum kembali pulih dan stabil di zona psikologis US$ 20.000, Bitcoin sempat ambruk ke kisaran US$ 17.000 pada pekan lalu, di mana posisi ini merupakan zona terendahnya sejak 2017 silam.

Kejatuhan Bitcoin pun membuat negara yang pertama kali mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran resminya yakni El Salvador terpaksa mengurangi taruhannya hingga mencapai setengahnya.


Meski begitu, pemerintah El Salvador tidak mau ambil pusing menanggapi kejatuhan Bitcoin. Presiden El Salvador, Nayib Bukele pun angkat bicara soal nilai tukar Bitcoin yang sempat ambles ke teritori terendahnya sejak tahun 2017.

Melalui akun Twitternya, Bukele pun memberikan saran pada para pemilik Bitcoin yang kepusingan karena nilai tukarnya ambles. Menurutnya investasi di bitcoin itu aman dan dalam waktu dekat akan kembali tumbuh.

"Saya melihat ada banyak orang yang khawatir dengan harga pasar Bitcoin. Saran saya yakni berhenti melihat grafik dan menikmati hidup. Jika anda berinvestasi di Bitcoin, maka investasi anda aman dan nilainya akan naik lagi. Kuncinya adalah sabar," kata Bukele di akun Twitter @nayibbukele.

Tak hanya Bukele saja, Menteri Keuangan El Salvador, Alejandro Zelaya juga pada akhirnya tetap optimis. Padahal sebelumnya, Dia sempat skeptis dan ekonomi El Salvador akan makin memburuk.

Tetapi beberapa hari kemudian, Dia menepis anggapannya kalau kondisi keuangan negara tersebut bermasalah akibat nilai tukar Bitcoin yang merosot.

Pasalnya, menurut Zelaya, investasi El Salvador tak sampai 0,5% dari anggaran belanja negara El Salvador. Jadi meski nilai investasi mereka berkurang sampai US$ 40 juta, hal itu tak menjadi masalah.

"Saat mereka bilang mengenai masalah risiko fiskal di El Salvador sangat tinggi akibat Bitcoin, satu-satunya hal yang bisa saya lakukan adalah tersenyum," jelas Zelaya.

Sebelumnya pada September tahun lalu, El Salvador resmi mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Bahkan, salah satu negara di Amerika Latin tersebut menjadi pelopor pertama yang mengakui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.

El Salvador di bawah kepemimpinan Bukele menjadi negara pertama di dunia yang menjadikan Bitcoin sebagai mata uang yang diterima untuk pembayaran bersama dolar Amerika Serikat (AS).

Tetapi, langkah El Salvador ini sempat dikritik oleh Dana Moneter International (International Monetary Fund/IMF), di mana IMF memperingatkan El Salvador agar tidak menggunakan Bitcoin sebagai tender resmi.

"Mengingat volatilitas harga Bitcoin yang tinggi, penggunaannya sebagai alat pembayaran yang sah menimbulkan risiko signifikan terhadap perlindungan konsumen, integritas keuangan, dan stabilitas keuangan," kata IMF dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Senin (22/11/2021) silam.

IMF juga merekomendasikan untuk mempersempit ruang lingkup undang-undang Bitcoin yang menjadikannya mata uang resmi. Lembaga itu mendesak penguatan regulasi serta pengawasan ekosistem pembayaran baru itu.

Peringatan dari IMF muncul sehari setelah Presiden El Salvador Nayib Bukele, mengumumkan rencana untuk "Kota Bitcoin" pertama di dunia. Rencana kota ini akan dibangun di dekat gunung berapi.

Bahkan, El Salvador sempat mengalami krisis pada November 2021, di mana El Salvador terjerat lebih banyak utang. Obligasi pemerintah El Salvador pun sempat terjun bebas dari 75 sen menjadi 36 sen, hanya dalam semalam saja.


(chd/chd)
Saksikan video di bawah ini:

Video: "Panas" AS-China & Aksi The Fed Bikin Bitcoin Berpesta