Perhatikan India! Kata Kunci Cari Cuan
Jakarta, CNBC Indonesia - Investor kawakan Mark Mobius mengingatkan investor untuk dapat memanfaatkan 'peluang pertumbuhan luar biasa' India. Negara dengan penduduk nyaris mencapai 1,4 miliar jiwa tersebut saat ini disebut Mobis menjadi pasar menarik berkat teknologi dan kebijakan pemerintah.
"Saat ini, kami semakin fokus pada India," Mobius, mitra pendiri di Mobius Capital Partners, mengatakan kepada "Squawk Box Asia" CNBCÂ International pada hari Selasa (21/6). Investor veteran ini membuat namanya terkenal di Franklin Templeton dan dipandang sebagai pelopor di pasar negara berkembang.
"Dalam banyak hal saya menyebutnya 'United States of India' karena negara bagian India ini sangat berbeda, satu dari yang lain. Dan itu menciptakan peluang pertumbuhan yang luar biasa," katanya.
"India benar-benar muncul sebagai sesuatu yang sangat menarik."
Investor yang ingin memanfaatkan peluang ini dapat memperoleh eksposur melalui pasar saham India, dengan fokus khusus pada teknologi, kata Mobius.
"Ada sejumlah perusahaan India kelas dunia yang berkecimpung dalam bisnis perangkat lunak - seperti yang Anda tahu, Tata global, mereka ada di seluruh dunia," kata investor, mengacu pada konglomerat dengan berbagai bisnis mulai dari layanan konsultasi teknologi informasi hingga produsen mobil.
Dia menambahkan bahwa sejumlah perusahaan India lainnya yang sudah "sangat, sangat besar" di pasar perangkat lunak global kini memasuki sektor perangkat keras karena perusahaan seperti raksasa teknologi Apple menyadari perlunya mendiversifikasi basis manufaktur mereka dan pindah ke negara Asia Selatan. Mobius tidak menyebutkan nama perusahaan tertentu dalam kategori ini.
Pasar India telah melihat keuntungan besar dalam dua tahun terakhir, dengan indeks Nifty 50 dan BSE Sensex keduanya masing-masing naik lebih dari 20% pada tahun 2021 saja. Seperti kebanyakan pasar global, bagaimanapun, kedua indeks saat ini berada di wilayah negatif sepanjang tahun ini karena investor khawatir terhadap resesi yang akan datang karena bank sentral utama negara Barat memperketat kebijakan moneter untuk memerangi inflasi.
Di kawasan lain pasar negara berkembang, Mobius mengatakan dia juga menyukai Taiwan, rumah bagi perusahaan raksasa chip TSMC. Taiwan adalah tempat yang dia gambarkan memiliki "semua bagian terbaik dari budaya Tiongkok," masyarakat terbuka dan "kreativitas luar biasa."
"Banyak perangkat lunak yang masuk ke chip dibuat di Taiwan, dan di situlah kami fokus," kata Mobius.