Investor RI Bisa Langsung Beli Saham AS Lewat Platform Ini

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
22 June 2022 13:35
Infografis, Saham Top Gainers Top Losers Sepekan
Foto: Infografis/ Saham Top Gainers Top Losers Sepekan/ Edward Ricardo Sianturi

Jakarta, CNBC Indonesia - Iklim investasi di saham di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan, di mana saat ini jumlahnya sudah mencapai 8.022.386 investor. Jumlah ini meningkat dari posisi 21 Januari 2022, di mana jumlah investor pasar modal menembus 7,75 juta investor.

Untuk menjawab pertumbuhan investor di Indonesia, Gotrade meluncurkan platform investasi Gotrade Indonesia. Founder dan CEO Gotrade Rohit Mulani menjelaskan Gotrade Indonesia merupakan platform legal pertama memungkinkan investor Indonesia untuk mendapatkan eksposur di pasar saham Amerika Serikat (AS) dari Indonesia.

"Ini memungkinkan investor (di Indonesia) untuk mengakses dan membeli saham AS hanya dengan US$ 1. Lewat platform Gotrade, pengguna dapat membeli US$ 1 atau sekitar Rp 15.000 di perusahaan, seperti Tesla, Netflix, dan Google," papar Rohit kepada CNBC Indonesia belum lama ini.

Dia menyebutkan bahwa semua transaksi melalui platform Gotrade diawasi Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) di bawah Kementerian Perdagangan Indonesia. Adapun dalam operasionalnya Gotrade didukung perusahaan PT Valbury Asia Futures.

Rohit menjelaskan bahwa Gotrade menawarkan akses ke sekuritas melalui derivatifnya. Sebelum adanya Gotrade, kata dia, investor Indonesia yang ingin berinvestasi di pasar saham AS harus melalui broker asing atau memperdagangkan contract for difference (CFD) secara lokal.

"Jadi keduanya cenderung sangat mahal dengan setoran minimum yang tinggi, komisi tinggi, dan no access to fractional shares. Terutama dengan hal kontrak, selalu ada hidden fee ke dalam bid-ask spread pada sebuah kontrak," papar Rohit.

Saat ini Gotrade tengah menyiapkan strategi untuk meningkatkan literasi keuangan. Mulai dari mempelajari cara berinvestasi hingga memahami biaya produk seperti reksa dana, dan bagaimana biaya tersebut berpengaruh terhadap imbal hasil user dalam jangka panjang.

"Tujuan kami adalah untuk menetapkan standar transparansi baru dalam industri ini terkait biaya. Kami berencana untuk mengembangkan produk dan pelayanan Gotrade Indonesia," pungkasnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Dibuka Melemah, Ini Saham Prospektif di Awal Pekan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular