Takut Banget Loh, IHSG Sesi 2 Bakal Seperti Ini Geraknya

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 June 2022 12:40
Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (9/5/2022). (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,44% ke 7.012,96 pada perdagangan sesi I, Rabu (22/6/2022).
IHSG sempat menguat di awal perdagangan. Namun IHSG tak kuasa menahan tekanan koreksi, bahkan sempat menyentuh posisi terendahnya di 7.007,5.

Aksi jual asing juga mewarnai perdagangan hari ini. Data perdagangan mencatat asing net sell hampir Rp 130 miliar di pasar reguler.

Pergerakan IHSG kompak mengekor bursa Asia yang juga melemah di zona merah. Indeks Hang Seng memimpin pelemahan dengan koreksi 1,2%.

Padahal semalam Wall Street ditutup bergairah. Ketiga indeks saham acuan AS yaitu Dow Jones, S&P 500 dan Nasdaq Composite mengalami kenaikan signifikan lebih dari 2%.

Pasar saat ini masih fokus mencermati arah kebijakan suku bunga acuan oleh bank sentral Tanah Air. Bank Indonesia (BI) akan mengadakan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 24-25 Juni 2022.

Mayoritas ekonom masih meyakini bahwa BI 7 Day Reverse Repo Rate akan tetap di tahan di 3,5% pada RDG kali ini.

Untuk melihat arah pergerakan IHSG di sesi II, cermati analisis teknikal di bawah ini.


Analisis Teknikal

Teknikal IHSGFoto: CNBC Indonesia
Teknikal IHSG

Pergerakan IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu jam (hourly) dan menggunakan indikator Boillinger Band (BB) untuk menentukan area batas atas (resistance) dan batas bawah (support).

Jika melihat level penutupan IHSG sesi I dan indikator BB sesi I, cenderung bergerak turun dan mendekati level psikologis 7.000 dan batas bawah BB terdekat berada di 6.969.

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lain yaitu Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

Perlu diketahui, RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Indikator RSI cenderung turun ke 51,85 mengindikasikan penguatan momentum jual tetapi masih jauh dari area jenuh beli.

Dilihat dari indikator lain yaitu Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis EMA 12 berada di atas garis EMA 26, hanya saja bar histogram mengalami penurunan di zona positif.

IHSG berpotensi menguji level support terdekat di 7.000 terlebih dahulu untuk sesi II. Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasang Kuda-kuda! IHSG Siap Tembus Level 7.000 di Sesi 2

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular