
Terkait Isu Ketahanan Pangan, Pemerintah Punya Strategi Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga menyebut, pemerintah akan berfokus pada ketahanan dan ketersediaan pangan dalam negeri. Hal itu mengingat kondisi global saat ini dimana banyak negara-negara yang mulai mengamankan sektor pangannya masing-masing.
"Kedepan pangan harus di perhatikan karena jadi tantangan global ada 24 negara pernah melakukan pelarangan ada 7 dicabut jadi sekarang ada 17 negara. Isu ketahanan pangan sangat penting," ujarnya di Taman Lapangan Banteng Jakarta, Rabu (22/6).
Menurutnya, kunci dari menjaga ketahanan pangan dalam negeri adapah dengan diversifikasi. Airlangga meminta agar kementerian terkait dalam hal ini Kementerian Pertanian hingga Kementerian KKP dapat melakukan diversifikasi sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor pangan Indonesia.
"Kunci diversifikasi pangan termasuk dari ikan tangkap dan budi daya sehingga komoditas impor dikurangi," ucapnya.
Airlangga melanjutkan, pemerintah jua akan mendorong peternak dan petani mulai pergudangan sampai optiknya. Ia berharap luas lahan pertanian RI yang lebih luas dari Thailand dapat meningkat efisiensi dan produktifitas hasil tani dalam penguatan ketahanan pangan.
"Saat ini luas tani kita 3 kali lebih besar dari Thailand sehingga dapat meningkatkan produksi," imbuhnya.
Airlangga menambahkan, pemerintah juga akan mendorong substitusi komoditas unggulan seperti gandum dan sagu. Sebab komoditas tersebut dapat diolah menjadi berbagai bahan pangan untuk diekspor.
"Unggulan lain substitusi gandum dengan sagu. Tadi ada mie sagu, sorgum juga ditanam di NTT. Komoditas produk-peoduk tangkap dan budidaya juga didorong sehingga jadi substitusi daging," pungkasnya.
(RCI)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga Serba Naik, Ketahanan Pangan Cuma Mimpi?