
Mengakhiri Tren Bearish, Karakter Defensif Saham UNVR Muncul

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konsumen PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mulai menunjukkan taring. Harga saham UNVR ditutup naik 8,06% ke Rp 5.025/unit pada perdagangan kemarin, Senin (20/6/2022). Kenaikan tersebut juga sejalan dengan aksi borong asing senilai Rp 85,21 miliar.
Saham UNVR kembali menyentuh Rp 5.000/unit kembali setelah mengalami tren koreksi pada akhir bulan Mei lalu. Pergerakan naik harga saham UNVR juga didukung dengan ekspektasi perbaikan kinerja baik dari sisi top line mupun bottom line.
Pada kuartal I-2022 UNVR melaporkan pendapatannya tumbuh untuk pertama kali sejak terdampak pandemi Covid-19. Segmen bisnis UNVR Beauty & Personal Care (BPC) dan Food & Refreshment (FNR) masing-masing tumbuh 6,7% dan 7,5% secara tahunan pada Maret 2022.
Natalia Sutanto analis BRI Danareksa Sekuritas dalam laporan risetnya menyebut bahwa manajemen UNVR masih akan terus menguatkan efisiensi biaya. Pihak UNVR menargetkan dapat melakukan penghematan biaya sebesar 7%-9% atau lebih tinggi dari target sebelumnya 4%-5%.
Natalia Sutanto juga menekankan adanya penghematan biaya Central Service Agreement (CSA) dan Enterprise Technology Solution (ETS) sebesar Rp 360 miliar pada kuartal I-2022. Dengan adanya strategi penghematan biaya yang dilakukan oleh UNVR membuat Natalia Sutanto merevisi naik proyeksi laba UNVR untuk tahun ini.
Laba bersih UNVR diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 12,9% secara tahunan menjadi Rp 6,5 triliun untuk tahun 2022. "Konsumsi domestik yang lebih kuat selama Ramadhan akan menguntungkan perusahaan konsumen termasuk UNVR. Gabungan dengan efisiensi biaya dan jaringan distribusi yang lebih baik, secara valuasi memiliki ruang untuk naik ke -1SD rata-rata PE selama 4 tahun di 32x" tulis Natalia Sutanto dalam risetnya.
Setelah mempertimbangkan potensi kenaikan laba bersih tersebut, Natalia Sutanto merevisi target harga UNVR sebelumnya di Rp 4.300/unit menjadi Rp 5.500/unit dan memberikan rating BUY.
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000