
Sudah Merosot 6 Hari Beruntun, Rupiah Siap Menguat Hari Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah melemah tipis melawan dolar Amerika Serikat (AS) ke Rp 14.830/US$ pada perdagangan Senin kemarin. Meski tekanan masih besar, tetapi tren pelemahan rupiah mulai melandai dan tidak menutup kemungkinan bisa berbalik menguat pada perdagangan Selasa (21/6/2022) setelah melemah 6 hari beruntun.
Peluang tersebut terlihat dari pergerakannya di dua hari perdagangan terakhir, di mana rupiah sempat berbalik menguat sebelum mencatat pelemahan.
Apalagi, indeks dolar AS juga mulai menurun. Pada awal pekan kemarin indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini stagnan dan pagi ini turun 0,26% ke kisaran 104,42.
Kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed), isu resesi hingga penantian pengumuman kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) masih menjadi penggerak rupiah hari ini.
Secara teknikal, belum ada perubahan level-level yang harus diperhatikan mengingat rupiah melemah tipis Senin kemarin. Rupiah yang disimbolkan USD/IDR akhirnya menembus ke atas resisten kuat di kisaran Rp 14.730/US$ yang merupakan FibonacciRetracement61,8% pada Rabu (15/6/2022).
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.
Rupiah kini semakin menjauhi level tersebut, yang memberikan tekanan semakin besar.
![]() Foto: Refinitiv |
Resisten terdekat berada di kisaran Rp 14.840/US$, jika ditembus rupiah berisiko melemah ke Rp 14.880/US$.
Jika level tersebut juga dilewati rupiah berisiko melemah ke Rp 14.950/US$, dan tidak menutup kemungkinan mendekati Rp 15.000/US$ di pekan ini.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini bergerak naik dan mencapai wilayah jenuh beli (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic yang berada di wilayah jenuh beli memberikan peluang penguatan rupiah. Apalagi, Stochastic pada grafik 1 jam juga berada di wilayah jenuh beli.
Support terdekat berada di kisaran Rp 14.800/US$, jika ditembus rupiah akan menguji Rp 14.760/US$.
Rp 14.730/US$ kini menjadi support kuat yang perlu dilewati agar rupiah mampu menguat lebih jauh.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Dari China Bakal Hadang Rupiah ke Bawah Rp 15.000/US$?
