Menuju Akhir Pekan, IHSG Sesi I Ditutup Ambles 1,94%!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi pertama Jumat (17/6/2022), di tengah berbaliknya respons pasar atas agresivitas bank sentral Amerika Serikat (AS) dalam menaikkan suku bunga acuan.
IHSG dibuka ambruk 0,89% di posisi 6.987,75 dan berakhir ambles 1,94% atau 136,84 poin ke 6.913,48 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun Rp 8,44 triliun dengan melibatkan lebih dari 16 miliar saham.
Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona merah dan terus melemah seiring dengan berjalannya waktu perdagangan. Level terendah berada di posisi 6.907,64 pada saat menjelang penutupan perdagangan dan level tertinggi berada di 6.999,53 sesaat setelah perdagangan dibuka.
Mayoritas saham melemah yakni sebanyak 399 unit, sedangkan 129 unit lainnya menguat dan 134 sisanya stagnan. Sementara itu, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (net sell) jumbo senilai Rp 400,65 miliar di pasar reguler.
Dua saham yang diburu yaitu PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) dengan nilai pembelian bersih masing-masing sebesar Rp 41,1 miliar dan Rp 11,7 miliar. ADRO anjlok 5,56% ke Rp 2.890/unit dan BBYB melesat 3,2% ke Rp 1.130/unit.
Sementara, saham yang paling banyak dilepas adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan penjualan bersih masing-masing sebesar Rp 64,6 miliar dan Rp 63,2 miliar. BBCA turun 1,32% ke 7.475 dan BBRI drop 1,35% ke Rp 4.370/unit.
Sentimen pasar hari ini masih diwarnai seputar inflasi yang mengancam perekonomian global. Inflasi tertinggi di AS dalam 40 tahun terakhir telah membebani mayoritas indeks saham serta menjadi 'hantu' bagi perekonomian dan pasar keuangan global.
Anjloknya IHSG dipicu berbaliknya respons investor atas kenaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) yang terlampau agresif. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) memutuskan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) menjadi 1,5-1,75%.
Selain the Fed, bank sentral Inggris Bank of England (BoE) juga menaikkan suku bunga acuan, sebesar 25 bp, menjadi 1,25%. Demikian juga dengan Bank sentral Swiss (SNB) yang menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak 15 tahun.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)